Program Cek Kesehatan Gratis di Bojonegoro Sudah Disambut 500 Ribu Warga
Jumat, 14 November 2025 15:00 WIBOleh Tim Redaksi
Bojonegoro - Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di Kabupaten Bojonegoro terus menunjukkan capaian yang sangat positif. Hingga 10 November 2025, sebanyak 528.155 warga Bojonegoro (39,85 persen dari total sasaran) telah memanfaatkan layanan gratis ini. Hal ini menempatkan Kabupaten Bojonegoro di urutan ke-2 se-Jawa Timur, menjadi bukti nyata komitmen pemerintah daerah dalam mewujudkan masyarakat yang sehat dan produktif.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro, Ninik Susmiyati, menjelaskan bahwa program CKG ini mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat. “Antusiasme masyarakat tinggi, baik dari kalangan pelajar hingga masyarakat umum. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran akan pentingnya deteksi dini penyakit semakin meningkat,” ujarnya.
Rincian pemanfaatan layanan CKG menunjukkan pemerataan di berbagai kelompok usia, yakni 81.810 siswa SD, 37.467 siswa SMP, 24.203 siswa SMA, dan 360.375 warga umum. Program ini dilaksanakan serentak di seluruh kecamatan melalui 35 Puskesmas di Bojonegoro.
Dari hasil pelaksanaan CKG sejauh ini, ditemukan beberapa penyakit yang paling sering dijumpai, antara lain obesitas sentral sebanyak 103.039 kasus (31,06%), karies gigi sebanyak 58.315 kasus (32,47%), serta hipertensi sebanyak 63.145 kasus (18,8%). Temuan tersebut menjadi dasar bagi Dinas Kesehatan untuk memperkuat upaya promotif dan preventif di tingkat masyarakat.
Dalam rangka meningkatkan capaian program, Dinas Kesehatan telah menggelar berbagai langkah strategis, di antaranya Rakor lintas sektor CKG umum dan sekolah, pelaksanaan CKG di berbagai momentum seperti OPD, pabrik, kegiatan Ramadhan, pameran UMKM, hingga setiap event daerah. Selain itu, setiap pengunjung Puskesmas baik yang sakit maupun sehat turut menjadi sasaran pemeriksaan.
“Dinas Kesehatan juga memiliki 35 PIC CKG di seluruh Puskesmas, dan semua staf kami aktif melakukan input data di website ASIK. Sistem ini memastikan data kesehatan masyarakat selalu terpantau dan terintegrasi,” tambah Ninik.
Ke depan, program CKG diharapkan mampu menjadi fondasi penting bagi peningkatan kualitas kesehatan masyarakat Bojonegoro. “Melalui pemeriksaan rutin setiap tahun, masyarakat dapat mengetahui kondisi kesehatannya lebih awal. Bila hasilnya normal, dapat terus menjaga pola hidup sehat. Bila ada faktor risiko, dilakukan konseling dan perubahan gaya hidup. Sedangkan bagi yang terdeteksi penyakit, langsung ditangani sesuai prosedur,” jelasnya.
Sebagai daerah yang terus berinovasi dalam bidang kesehatan, Bojonegoro menaruh harapan besar agar program CKG menjadi gerakan kolektif masyarakat untuk menjaga diri dan sesama. Pemeriksaan yang dilakukan secara rutin bukan sekadar deteksi penyakit, tetapi juga langkah nyata menuju Bojonegoro Sehat dan Tangguh, di mana setiap warga berperan aktif membangun budaya hidup sehat demi masa depan yang lebih berkualitas. (red/toh)



































.md.jpg)






