Virus Corona
Pemkab Bojonegoro Gelar Rakor, Bahas Konsep New Normal Covid-19
Minggu, 31 Mei 2020 18:00 WIBOleh Dan Kuswan SPd Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro pada Minggu (31/05/2020) sore, menggelar rapat koordinasi persiapan penyusunan konsep new normal virus Corona (Covid-19) di Kabupaten Bojonegoro.
Acara yang berlangsung di Pendapa Malowopati Pemkab Bojonegoro tersebut dihadiri oleh, Bupati Bojonegoro, Dr Hj Anna Muawanah; Kapolres Bojonegoro, AKBP M Budi Hendrawan SIK MH; Dandim 0813 Bojonegoro, Letkol Inf Bambang Hariyanto; Kajari Bojonegoro, Sutikno SH MH, Ketua DPRD Bojonegoro, Imam Sholikin; Sekretaris Daerah Bojonegoro, Dra Nurul Azizah MM, jajaran Kepala OPD di lingkunagan Pemkab Bojonegoro; Praktisi; Para Pengusaha; Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan Ormas di Kabupaten Bojonegoro.
New Normal secara umum adalah kebijakan membuka kembali aktivitas ekonomi, sosial, dan kegiatan publik secara terbatas dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan Covid-19, antara lain dengan membiasakan cuci tangan dengan sabrung di air mengalir, memakai masker, menjaga jarak (physical distancing), dan protokol lainya yang ditetapkan sesuai kondisi di setiap bidang atau sektor di masyarakat, sehingga aktivitas ekonomi dan sosial publik tetap dapat berjalan.
Bupati Bojonegoro, Dr Hj Anna Muawanah; saat hadiri rapat koordinasi persiapan penyusunan konsep new normal di Pendapa Malowopati Pemkab Bojonegoro. Minggu (31/05/2020)
Bupati Anna Muawanah, dalam sambutannya menyampaikan bahwa semenjak bulan Maret hingga pertengahan April 2020, surat-menyurat yang masuk masih terkait pengetatan, tetapi sejak seminggu yang lalu, Pemkab Bojonegoro mendapat surat dari Kementerian Dalam Negeri bahwa untuk KLB tidak perlu diperpanjang.
"Kemarin juga ada beberapa imbauan dari pemerintah pusat bahwa dalam waktu dekat ini diminta untuk menyusun konsep new normal.," kata Bupati Anna Muawanah.
Menurut Bupati, the new normal concept, karena belum pernah ada, tentunya tiap kabupaten dapat berbeda. Kalau kabupaten kotanya kepulauan atau kelautan tentu beda dengan kabupaten atau kota yang wilayahnya daratan dan sebagainya, termasuk juga kultur, misalnya kultur yang ada di satu daerah, tentunya berbeda dengan kultur daerah lain.
Untuk itulah Pemkab Bojonegoro mengundang tokok-tokoh dari pendidikan, keagamaan, dunia usaha, kesehatan, temasuk dari pariwisata dan juga pondok pesantren dan sebagainya, untuk memberikan masukan, karena rasa-rasanya pemerintahan atau negara Indonesia akan menerapkan tatanan hidup baru atau new normal.
"Bahwa pemerintah pusat sedang menyampaikan perlu adanya New Normal Concept, mungkin antara satu daerah beebeda dengan daerah yang lain, maka pada sore hari ini, kami mengundang tokoh masyarakat, praktisi, maupun tokoh agama, untuk meminta masukan-masukan, terhadap apa sih konsep yang sesuai, untuk di terapkan dalam the New Normal, untuk Bojonegoro." kata Bupati.
Bupati juga menyampaikan bahwa Pemkab Bojonegoro ingin mendapatkan masukan yang sangat komprehensif terkait konsep new normal. Menurut Bupati, jika nantinya pemerintah pusat ataupun provinsi, melongarkan, tentunya pemkab Bojonegoro juga harus segera melakukan itu.
"Kami mohon masukan-masukan, kira-kira apa saja sih konsep jika kami melakukan pelonggaran-pelonggaran ini, agar tidak menyalahi aturan protokol covid-19," kata Bupati.
Setelah sambutan Bupati, kegiatan dilanjutkan dengan dialog dan tanya-jawab guna menyusuk konsep new normal di Kabupaten Bojonegoro. Pada kesempatan tersebut Bupati meminta masukan dari sejumlah praktisi, para pengusaha, dan undangan yang hadir. (dan/imm)