Peternak di Tambakrejo Bojonegoro Ikuti Pelatihan Pembuatan Pakan Ternak Konsentrat dan Silase
Sabtu, 14 November 2020 19:00 WIBOleh Dan Kuswan SPd Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Guna memenuhi ketersediaan pakan ternak, khususnya saat musim kemarau, dan upaya pemenuhan kebutuhan gizi ternak khususnya kambing maupun sapi agar mencapai produksi yang maksimal, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro melalui Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Perinaker) Kabupaten Bojonegoro menggelar Pelatihan Pembuatan Pakan Ternak Konsentrat dan Silase .
Acara yang berlangsung di Desa Napis Kecamatan Tambakrejo tersebut dihadiri Bupati Bojonegoro, Hj Anna Muawanah; Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Bojonegoro, Welly Fitrama SSTP; Camat Tambakrejo, Hary Kristanto SSTP, Kapolsek Tambakrejo, Iptu Mujiono; Danramil Tambakrejo; Kepala Desa se Kecamatan Tambakrejo, dan diikuti perwakilan Kelompok Ternak di Kecamatan Tambakrejo.
Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Bojonegoro, Welly Fitrama dalam sambutannya mengatakan, bahwa dalam rangka mendukung dan mengaplikasikan 17 program Prioritas Bupati Bojonegoro yang tertuang dalam RPJMD 2018 -2023, khusunya dalam memberikan ketrampilan bagi masyarakat untuk dapat produktif, yang nantinya diharapkan dapat mengurangi angka pengangguran, pihaknya perlu mengadakan pelatihan-pelatihan yang dibutuhkan oleh masyarakat.
"Pelatihan peningkatan kompetensi masyarakat ini menjadi salah satu alternatif dalam menumbuhkan dan meningkatkan ekonomi keluarga melalui produktivitas industri rumah atau hasil produk rumahan yang ramah lingkungan," kata Welly Fitrama.
Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Bojonegoro, Welly Fitrama SSTP, saat beri sambutan dalam acara Pelatihan Pembuatan Pakan Ternak Konsentrat dan Silase, di Kecamatan Tambakrejo. Sabtu (14/11/2020)
Welly neuturkan bahwa sepanjang tahun 2020, Pemkab Bojonegoro melalui Dinas Perinaker telah melaksanakan kegiatan pelatihan kompetensi kepada 2.286 orang, dengan rincian pada APBD Induk tahun 2020 sejumlah 1.386 orang, terdiri dari pelatihan sejumlah 700 orang, bimbingan teknis sejumlah 480 orang, dan uji sertifikasi kompetensi sejumlah 206 orang. Sedangkan pada Perubahan APBD tahun 2020 sejumlah 900 orang, dengan rincian pelatihan bagi pemegang Kartu Petani Mandiri (KPM) di 29 lokasi sebanyak 580 orang, pelatihan yang berasal dari usulan masyarakat di 10 lokasi sebanyak 200 orang, dan pelatihan untuk GP Ansor di 6 lokasi sebanyak 120 orang, yang dimulai pada tanggal 11 November 2020 sampai tanggal 27 November 2020 mendatang.
"Kegiatan ini merupakan bentuk negara, dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Bojonegoro hadir di tengah masyarakat, sebagai pondasi dalam menggerakan pertumbuhan ekonomi," kata Welly Fitrama.
Bupati Bojonegoro, Dr Hj Anna Muawanah, saat beri sambutan dalam acara Pelatihan Pembuatan Pakan Ternak Konsentrat dan Silase, di Kecamatan Tambakrejo. Sabtu (14/11/2020)
Bupati Bojonegoro, Dr Hj Anna Muawanah, dalam sambutannya menyampaikan bahwa dengan perkembangan jaman saat ini, di mana pasokan rumput atau hijauan makin lama semakin berkurang, terlebih lagi saat musim kemarau, maka diperluakn upaya agar pemenuhan kebutuhan pakan ternak.
"Pelatihan ini merupakan salah satu upaya Pemkab Bojonegoro menginisiasi agar kebutuhan pakan ternak saat musim kemarau atau lahan yang semakin sempit, tetap terpenuhi." kata Bupati Anna Muawanah.
Bupati menjelaskan bahwa untuk memenuhi ketersediaann pakan ternak, khususnya saat musim kemarau, yang namanya silase itu diperlukan, karena saat musim tanam atau panen, jerami sangat banyak, bahkan berlebihan, dan tidak sedikit yang dibakar.
Bupati berpesan agar setelah mendapatkan pelatihan, nantinya jerami yang ada saat musim panen, disimpan. Itu kalau di fermentasi, jadi silase, bisa untuk satu tahun.
"Jerami diproses dengan bahan lain, kemudian di fermentasi, bisa bertahan hingga satu tahun. Nati bisa digunakan saat musim kemarau." kata Bupati Anna Muawanah.
Bupati menjelaskan bahwa selain jerami, bongol jagung juga bisa digiling untuk pakan ternak. Kemudian singkong, bisa diperas diambil tepungnya, sementara ampasnya bisa untuk pakan ternak.
Menurut Bupati, dengan perkembangan teknologi saat ini sudah seharusnya tidak sekadar memberi makan sapi, namun bagaimana agar sapi mendapatkan gizi yang cukup agar berat badannya naik dengan cepat, sehingga perlu diberikan makanan tambahan.
Bupati juga menyampaikan bahwa selain silase, sapi juga perlu mendapatkan gizi yang cukup agar pertumbuhannya maksimal, sehingga diperlukan pakan yang memenuhi gizi sesuai yang dibutuhkan sapi, yaitu dengan konsentrat.
Menurut Bupati pelatihan tersebut selain untuk peningkatan budidaya peternakan di daerah sendiri, maka perlu dicoba untuk menjadi rekanan perusahaan-perusahaan atau peternakan di wilayah perkotaan
"Nanti kalau sudah pandai membuat konsentrat, bisa dijual kepada peternak di perkotaan, karena di perkotaan bahan bakunya sudah sulit, sehingga bisa kerja sama dengan peternak yang ada di desa-desa, yang sumber atau bahan bakunya melimpah." kata Bupati Anna Muawanah. (dan/imm)