Buku My Perfect Sunset Karya Kyria
Bukan Sebuah Kebetulan
Minggu, 29 November 2015 11:00 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
Judul : My Perfect Sunset Penulis : Kyria Penerbit : Bentang Pusataka, 2013
“Bertemu denganmu pasti bukanlah sebuah kebetulan melainkan rencana Tuhan yang paling mengesankan.”
Aku suka kalimat manis ini. Sering kali sebuah pertemuan menyebabkan rasa rindu yang berkepanjangan. Ada yang menganggap itu sebuah kesalahan, kebetulan, atau hanya kejadian biasa. Tetapi penulis yakin bahwa itu rencana Tuhan.
Kutipan di awal buku sedikit memberikan gambaran tentang sang tokoh yang akan bertemu dengan seseorang yang menurutku akan mempengaruhi kehidupan sang tokoh secara total. Namun pertemuan macam apakah itu?
Pertanyaanku langsung terjawab di pengenalan awal. Yak. Jarang aku menemui sebuah prolog yang seperti ini. Sebuah tindakan penodongan dan hampir ke pelecehan seksual. Patut diacungi jempol untuk penulisnya.
Tetapi kenapa ya pahlawan selalu muncul pada saat yang tepat. Hehehe. Jadi sang tokoh selamat deh. Yak! Indah, selamat dari perampokan yang menimpanya berkat Satria.
Satria dengan terang-terangan mengungkapkan rasa cinta. Walaupun Indah sudah berulang kali untuk menolaknya. Karena Indah sudah bertunangan. Namun akhirnya Satria mendapatkan kesempatan, sebab tunangan Indah, Kevin telah berselingkuh.
Perjuangan Satria dimulai. Dia terus mencoba mengalihkan perhatian Indah dari rasa sakit hatinya. Satria membuatnya tersenyum. Membuatnya berarti.
Di satu sisi dia luluh dengan perjuangan Satria yang terus bersamanya, menghiburnya. Dan selalu berada di sampingnya menopangnya. Di sisi lain, Kevin meminta cinta cinta Indah kembali.
Jadi bagaimanakah Indah harus memilih?
“Bagiku sunrise lebih baik. Saat matahari terbit. Setiap fajar bagaimana nanti. Aku melakukan yang terbaik untuk saat ini. Sekarang. Tak peduli apakah aku bisa melihat sunset-ku yang indah atau sore yang mendung. Jika aku menikmati setiap kesempatan yang datang kepadaku, apapun hasilnya aku tak akan menyesal.”
Satria memaparkan bahwa hidupnya adalah untuk memberikan hal yang terbaik. Entah dia bisa mencapai tujuannya atau tidak.
Bagaimanapun lakukan yang terbaik untuk hari ini.
Ini adalah salah satu kutipan favoritku. Bagaimana kita memandang sebuah sunset sebagai tujuan akhir dan sunrise. Sesuatu yang terjadi setiap hari. Namun disadari apa tidak, segalanya memiliki arti khusus.
Ah iya, Satria juga adalah seorang laki-laki yang terlalu baik. Dia hanya cukup bersama Indah, melihat senyumnya, dan memberikan kebahagiaan, walaupun perasannya tak bersambut. Ada nggak ya di dunia nyata?Huhuhu.
Cinta kadang buta bisa juga dialami oleh Kevin. Menghalalkan cara untuk mebuat Indah kembali padanya. Well, sampai melakukan ancaman yang tak bisa membuat Indah mangkir. Ancaman seperti apa? Sebaiknya Anda membacanya sendiri, supaya lebih seru.
Yang pasti, novel ini kaya akan lelucon-lelucon yang segar, dan kata-kata romantisnya bertebaran tetapi tidak berlebihan dan juga telah berhasil membuatku membacanya sampai akhir.