Diduga Tercemar, Air Sungai Bengawan Solo di Wilayah Bojonegoro Berubah Warna
Jumat, 11 Juni 2021 12:00 WIBOleh Dan Kuswan Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Kondisi air Sungai Bengawan Solo, khusunya di wilayah bagian barat Kabupaten Bojonegoro, beberapa hari terakhir ini diduga tercemar limbah, karena kondisi airnya berubah warna menjadi coklat kehitam-hitaman.
Belum diketahui secara pasti asal limbah yang mengakibatkan sungai terpanjang di Pulau Jawa tersebut airnya berubah warna, numun diduga limbah tersebut berasal dari wilayah hulu sungai.
Informasi yang didapat awak media ini, di sepanjang wilayah Kabupaten Kabupaten Bojonegoro, mulai dari Kecamatan Margomulyo hingga Kecamatan Kasiman, air Sungai Bengawan Solo semuanya mengalami perubahan warna yang sama, sehingga dipastikan asal limbah tersebut bukan berasal dari wilayah Kabupaten Bojonegoro.
Kepala Desa Tembeling, Kecamatan Kasiman, Kabupaten Bojonegoro, Mulazim, kepada awak media ini Jumat (11/06/2021), menuturkan bahwa perubahan warna air Sungai Bengawan Solo yang melintas di desanya terjadi sejak 3 hari lalu. Dirinya mengaku, kejadian seperti ini hampir setiap tahun terjadi dan dalam setahun biasanya terjadi 2 kali.
“Sudah sering terjadi. Untuk kali ini terjadi sejak tiga hari yang lalu dan hari ini semakin parah. Bisa dilihat airnya berwarna kecoklatan seperti teh, malah kemarin hitam pekat," tutur Mulazim, Jumat (11//06/2021)
Mulazim menambahkan bahwa akibat pencemaran tersebut banyak ikan yang mati. Selain itu, warga masyarakat tidak berani mandi di sungai tersebut karena takut menimbulkan gangguan kesehatan.
Pihaknya berharap agar dinas terkait segera melakukan pengecekan kondisi air Sungai Bengawan Solo yang diduga tercemar tersebut, sehingga nantinya kalau ada penanganan diharapkan kasus serupa tidak terulang kembali.
"Ssaya khawatir kalau ini dibiarkan tentunya akan berimbas pada ekosistim di sungai tersebut, karena ikannya banyak yang mati. Tentunya telur ikan juga tidak bisa menetas, sehingga nantinya ikannya akan punah." kata Mulazim
Camat Kasiman bersama Kepala Desa Tembeling, saat mengambil sampel air Sungai Bengawan Solo. Jumat (11//06/2021) (foto: dan/beritabojonegoro)
Sementara itu Camat Kasiman Imam Wahyu Santosa mengatakan bahwa pihaknya akan segera melaporkan kejadian tersebut kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bojonegoro, agar dapat dilakukan pengecekan.
"Segera kita laporkan agar ada tindak lajut terkait dugaan adanya pencemaran di Sungai Bengawan Solo ini," kata Imam Wahyu Santoso.
Saat ditanya dari mana asal limbah yang diduga mencemari sungai tersebut, Imam memastikan bahwa limbah tersebut bukan berasal dari wilayah Kabupaten Bojonegoro, karena dari wilayah Margomulyo, Ngraho, Padangan, hingga Kasiman, kodisi air Sungai Bengawan Solo mengalami hal serupa.
"Kemungkinan berasal dari wilayah hulu sungai Bengawan Solo, karena dari Margomulyo hingga di sini, semuanya sama," kata Imam Wahyu Santoso.
Dengan adanya kondisi tersebut pihaknya berharap agar nantinya pihak-pihak terkait dapat melakukan koordinasi dengan pihak yang berwenang di wilayah hulu sungai, karena selain untuk irigasi pertanian, air Sungai Bengawan Solo juga digunakan untuk air baku Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Bojonegoro, sehingga jika dibiarkan dikhawatirkan akan berdapak pada masyarakat.
“Kami berharap pihak terkait untuk segera mengecek pencemaran ini. Karena kalau dibiarkan akan berdampak bagi masyarakat Bojonegoro, terlebih ini sudah memasuki musim kemarau,” tutur Imam Wahyu Santoso. (dan/imm)