Timbun Satu Ton Solar Jelang Kenaikan Harga BBM, Warga Tuban Ditangkap Polisi
Rabu, 07 September 2022 18:00 WIBOleh Ayu Fadillah SIKom
Tuban - Seorang pria paruh baya berinisial SA (44) warga Desa Siding, Kecamatan Bancar, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, diamankan oleh Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Tuban karena sengaja menimbun bahan bakar minyak (BBM) jenis bio solar bersubsidi, setelah mengetahui adanya rencana kenaikan harga BBM.
#adsense#
Pelaku sengaja menimbun bio solar sebanyak hampir satu ton, sebelum adanya kenaikan harga BBM beberapa hari yang lalu, selanjutnya BBM tersebut dijual eceranan dengan harga tinggi setelah adanya kenaikan harga BBM.
Hal tersebut disampaikan Kapolres Tuban Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Rahman Wijaya dalam konferensi pers di Mapolres Tuban, Rabu (07/09/2022).
Kapolres Tuban AKBP Rahman Wijaya, didampingi Kasat Reskrim Polres Tuban AKP M Gananta, saat menggelar konferensi pers di Mapolres Tuban, Rabu (07/09/2022). (foto: ayu/beritabojonegoro)
Menurutnya, pelaku diamankan petugas pada Rabu (31/08/2022) lalu karena kedapatan menimbun BBM jenis bio solar sebanyak kurang lebih satu ton, di gudang miliknya di wilayah Kecamatan Bancar, Kabupaten Tuban.
"Modusnya pelaku ini membeli solar bersubsidi dari beberapa SPBU yang ada di Kabupaten Tuban secara angsu (bolak-balik) menggunakan motor. Kemudian solar tersebut disimpan," ucap Kapolres Tuban AKBP Rahman Wijaya.
#adsense#
Pelaku sengaja menimbun solar tersebut karena mengetahui harga solar akan naik, sehjingga pelaku memanfaatkan momen tersebut.
"Rrencananya solar tersebut akan dijual kepada orang lain secara eceran. Kurang lebih ada 900 liter atau sekitar satu ton yang kita amankan," kata AKBP Rahman Wijaya..
#adsense#
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Tuban Ajun Komisaris Polisi (AKP) M Gananta menambahkan, bahwa sesuai dengan undang-undang, masyarakat dilarang menimbun BBM bersubsidi.
"Dari penimbunan itu, diduga akan dijual eceran dengan harga yang lebih tinggi. Pelaku memanfaatkan kesempatan adanya momen kenaikan BBM," ucap AKP M Gananta.
#adsense#
Atas perbuatannya, pelaku dijerat pasal 40 ayat (9) Undang-undang RI Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja Jo Pasal 53 Undang-undang RI Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.
"Tidak kami lakukan penahanan, kalau ancaman hukumannya paling lama 3 tahun penjara," tutur AKP M Gananta. (ayu/imm)
Reporter: Ayu Fadillah SIKom
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo