Peristiwa Orang Tenggelam
Seorang Penambang Pasir Tradisional di Bojonegoro Dilaporkan Tenggelam di Sungai Bengawan Solo
Senin, 22 April 2024 14:00 WIBOleh Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Seorang laki-laki bernama Ahmad Arif (35), warga Desa Semanding RT 004 RW 001, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, pada Senin (22/04/2024), dilaporkan tenggelam di Sungai Bengawan Solo.
Sebelumnya, korban bersama tiga orang rekannya sedang bekerja menambang pasir tradisional di Sungai Bengawan Solo turut desa setempat, namun tiba-tiba perahu yang dipergunakan untuk menambang pasir tersebut tenggelam, sehingga korban bersama rekan-rekannya menceburkan diri ke Sungai Bengawan Solo.
Setelah itu, ketiga rekan korban berhasil menepi, sementara korban tidak kelihatan, sehingga diduga korban terseret arus sungai dan tenggelam.
Sejak dilaporkan tenggelam, Tim SAR Gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro bersama warga dan aparat terkait telah berupaya melakukan pencarian, namun hingga berita ini ditulis, korban masih belum ditemukan.
Tim SAR Gabungan dari BPBD Bojonegoro, saat lakukan pencarian korban tenggelam di Bengawan Solo Desa Semanding, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Senin (22/04/2024) (Aset: Dok Istimewa)
Kapolsek Bojonegoro Kota, Komisaris Polisi Mukodam, dikonfirmasi awak media ini membenarkan peristiwa tersebut.
Menurutnya, kronologi kejadian tersebut bermula pada Senin (22/04/2024) sekitar pukul 07.00 WIB, korban bersama tiga orang rekannya masing-masing bernama Saparun (50), Sadig (50), dan Kamali (50), berangkat bekerja menambang pasir tradisional di Sungai Bengawan Solo turut Desa Semanding, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro, menggunakan perahu.
Sekitar empat jam kemudian atau sekitar pukul 11.30 WIB, posisi perahu yang dipergunakan korban dan rekan-rekannya berada di tengah sungai Bengawan Solo.
“Saat itu posisi perahu dalam keadaan dijangkar dan telah berisi muatan pasir yang menggunung di tengah atau belum diratakan letaknya,” kata Kapolsek.
Karena muatan yang tidak seimbang akibat belum diratakan dan bersamaan itu arus Sungai Bengawan Solo sedang deras mengakibatkan perahu bergerak tanpa kendali.
“Kemudian perahu bergerak melintang sungai Bengawan Solo menghadap ke arah utara, dan saat itu perahu pada bagian depan mulai kemasukan air” tutur Kapolsek.
Karena air terus bertambah masuk ke perahu, akhirnya perlahan-lahan perahu mulai tenggelam, sehingga ketiga rekan korban segera melompat ke sungai. Sementara korban yang posisinya pada perahu bagian belakang berjalan ke bagian depan perahu.
“Karena perahu sudah tenggelam separuh, korban ikut melompat ke sungai Bengawan Solo,” kata Kapolsek.
Tidak lama kemudian ketiga rekan korban berhasil menepi di bagian bibir Sungai Bengawan Solo sebelah barat. atau turut Desa Semanding, Kecamatan Bojonegoro, sementara korban belum kelihatan.
“Diduga korban terseret arus sungai dan tenggelam,” kata Kapolsek.
Saat itu, rekan-rekan korban berusaha mencari namun setelah ditunggu, korban belum juga kelihatan, sehingga peristiwa tersebut dilaporkan kepada ke perangkat desa setempat dan diteruskan ke aparat terkait.
“Sampai saat ini korban masih dalam pencarian.” kata Kapolsek Kompol Mukodam. (red/imm)
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo