Tabrakan Karambol Terjadi di Kalitidu, Berakhir Damai
Rabu, 30 Desember 2015 16:00 WIBOleh Nasruli Chusna
Oleh Nasruli Chusna
Kalitidu – Kecelakaan kembali terjadi di jalur Bojonegoro-Padangan, tepatnya turut wilayah Desa Brenggolo Kecamatan Kalitidu, hari ini, Rabu 930/12). Kali ini adalah tabrakan karambol yang melibatkan empat kendaraan roda empat yang sama-sama berjalan menuju ke arah timur.
Insiden tersebut terjadi sekitar pukul 09.15 WIB pagi tadi. Keempat mobil tersebut sama-sama meluncur dari arah barat menuju timur, ke arah kota Bojonegoro. Beruntungnya tak ada korban jiwa, sehingga pihak-pihak yang terlibat dapat segera melanjutkan perjalanan.
Mobil paling depan adalah angkutan umum Izuzu Elf (S 7503 UA) yang dikendarai oleh Mad Nurhadi, warga Desa Ngasinan, Kecamatan Padangan, Bojonegoro, melaju dari arah barat. Sebelum sampai di tempat kejadian perkara (TKP), dia menepi untuk mengangkut penumpang.
Diduga karena pengemudi Elf mengurangi kecepatan mendadak, ketiga mobil yang berada di belakangnya saling tubruk. Hal ini karena jarak mereka yang terlalu dekat. Ketiga mobil itu adalah Kijang Inova nopol AE 1907 EH, Daihatsu Xenia nopol AE 1237 BI, dan Toyota Yaris nopol S 1520 AM.
Kapolsek Kalitidu AKP Dumas Barutu mengatakan, kejadian tersebut sudah diselesaikan secara kekeluargaan. Keempat pengendara sepakat untuk berdamai.
"Insiden ini berakhir dengan damai. Mereka membuat surat pernyataan di Mapolsek sini. Lagipula keempatnya hanya mengalami rusak ringan," kata AKP Dumas Barutu saat ditemui BeritaBojonegoro.com (BBC) di Mapolsek Kalitidu.
Angka kecelakaan di jalan raya Bojonegoro-Padangan, apalagi Kalitidu, terbilang cukup tinggi. Menanggapi hal itu Dumas mengimbau kepada seluruh pengendara supaya lebih berhati-hati di jalan raya. Apalagi mendekati tahun baru, menurutnya volume kendaraan yang melintas akan makin padat. Dia berharap agar para pengendara mematuhi rambu lalu lintas yang berlaku.
"Perhatikan juga jarak dengan kendaraan lain. Karena rata-rata kecelakaan lalu lintas terjadi karena kurangnya kesadaran pengendara. Artinya faktor human error semestinya harus bisa diantisipasi," pungkasnya. (rul/moha)