Perayaan Natal
Bupati: Hidup Bersama Atas Dasar Kesadaran Spiritualitas
Kamis, 07 Januari 2016 12:00 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
Kota - Perayaan Natal umat Kristiani se-Kabupaten Bojonegoro digelar pada Rabu (06/01) malam, di Gedung Serbaguna, Jalan Hasyim Asyari No. 29, Kota Bojonegoro. Perayaan Natal bertemakan, Hidup Bersama Sebagai Keluarga Allah, ini selain diikuti pemuka dan umat Kristiani di Kabupaten Bojonegoro, juga sejumlah tokoh lintas agama. Hadir pula Bupati Bojonegoro Drs Suyoto MSi, Ketua DPRD Mitro'atin, dan Komandan Kodim 0813 Letkol Kav Donova Pri Pamungkas.
Dalam sambutannya, Bupati Suyoto menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh umat nasrani yang tengah merayakan Natal. Tahun ini perayaan Natal mengusung tema luar biasa, yakni hidup bersama sebagai keluarga Allah. "Tema ini relevan tidak hanya dalam konteks hidup di Bojonegoro, tetapi juga di mata dunia," ungkapnya.
Terkait tema tersebut, Bupati mengisahkan, pada Juli tahun lalu dirinya mendapat undangan salah satu badan dunia yang bergerak di bidang pembangunan berkelanjutan. Agenda internasional tersebut digelar di kota suci umat nasrani, yakni Vatikan.
"Pertemuan ini dihadiri oleh pemimpin dunia. Sedangkan yang mewakili negara Asia adalah wali kota dari Korea Selatan, India dan Indonesia yang diwakili Bupati Bojonegoro. Di Vatikan ini PBB bersama negara-negara di dunia membahas tentang perubahan alam dan kemiskinan yang terjadi," tutur Suyoto.
Pada acara itu, imbuh Bupati, seorang profesor bernama Otto Scharmer menjelaskan, ada beberapa masalah yang kini dihadapi seluruh bangsa di dunia. Salah satunya adalah tingkat konsumsi manusia yang jauh lebih besar dibandingkan apa yang diberikan alam. Belum lagi, ancaman Global Warming yang membawa dampak nyata mencairnya es abadi di laut Atlantis. Perubahan iklim ini lambat laun bakal dirasakan manusia seluruh bumi.
"Nasib lebih untung adalah bagi mereka yang hidup bergelimang materi. Sedangkan bagi mereka kaum miskin akan mengalami kesulitan. Sehingga trafficking atau perdagangan manusia menjadi ancaman di depan mata. Krisis abad 21 adalah abad ketidak pastian dan kekacauan," ujar Suyoto menyarikan uraian Profesor Otto saat itu.
Lebih lanjut Bupati menuturkan, agar selamat dari kondisi kacau itu, Profesor Otto menyebutkan, dibutuhkan kesadaran spiritualitas. Manusia harus menyadari dari mana dia berasal, untuk apa dia ada dan kemana dia akan kembali. Kodrat manusia adalah diciptakan oleh Allah dan kelak akan kembali kepadaNya.
"Gugusan keluarga ini akan kuat jika senantiasa menegakkan kebenaran dan kebaikan. Hal ini bisa terjadi jika semua manusia memiliki kesadaran bahwa kita adalah makhluk tuhan dan hamba Allah," ucapnya.
Tidak lupa, di akhir sambutan Bupati mengajak seluruh umat nasrani memanfaatkan momentum datangnya musim hujan dengan ikut menabung air melalui pembuatan biopori ataupun embung. "Karena bumi ini adalah bagian dari keluarga kita," pesanya. (ver/tap)
*) Foto bupati suyoto didaulat menyalakan lilin saat perayaan natal di gedung serbaguna