Ngortis, Trend Fashion Global yang Membawa Perubahan
Selasa, 02 Desember 2025 09:00 WIBOleh Tim Redaksi
Di era globalisasi yang semakin pesat, arus pertukaran budaya berlangsung tanpa batas. Pengaruh budaya populer dari berbagai negara, khususnya dari Korea Selatan, kini sangat mudah masuk ke kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Media sosial menjadi pintu utama penyebaran tren tersebut, membuat perubahan gaya hidup dan fashion terjadi begitu cepat.
Salah satu fenomena yang tengah mencuri perhatian publik adalah tren fashion “Ngortis”, yang terinspirasi dari boygroup baru bernama Cortis. Kehadiran mereka langsung mencuri perhatian publik, terutama di platform TikTok. Tidak hanya musiknya, tetapi juga gaya fashion mereka yang unik menjadi sorotan.
Tren Ngortis memberikan sejumlah dampak positif bagi generasi muda, di antaranya:
- Mendorong kreativitas dalam berpakaian. Anak muda terdorong untuk lebih eksploratif dalam memilih outfit, mencampur warna, dan bermain dengan aksesori.
- Meningkatkan kepercayaan diri. Tren ini memberi ruang bagi pengikutnya untuk berani tampil berbeda dan percaya dengan gaya yang mereka pilih.
- Memicu pertumbuhan ekonomi kreatif. Pelaku UMKM fashion lokal mulai membuat produk dengan gaya Ngortis, seperti pakaian streetwear, aksesori unik, hingga koleksi eksperimental yang terinspirasi dari tren tersebut.
Namun, tren global seperti Ngortis juga menghadirkan tantangan. Salah satunya adalah potensi tergerusnya identitas fashion lokal. Ketika anak muda terlalu fokus mengikuti gaya luar, ada kemungkinan kekayaan budaya lokal seperti motif batik, tenun, atau gaya etnik modern menjadi kurang terangkat.
Untuk mengimbangi pengaruh global, generasi muda dapat mengadaptasi tren luar tanpa meninggalkan unsur lokal, mengapresiasi karya fashion Indonesia, menggabungkan gaya modern dengan identitas budaya, serta memilih tren yang sesuai kebutuhan, bukan sekadar mengikuti arus.
Dengan demikian, tren Ngortis dapat menjadi peluang bagi generasi muda untuk mengekspresikan diri, meningkatkan kepercayaan diri, dan memicu pertumbuhan ekonomi kreatif, sambil tetap melestarikan identitas fashion lokal.(red/toh)































.md.jpg)






