Tanggapi Bom Sarinah, Polres Bojonegoro Tingkatkan Penjagaan
Kamis, 14 Januari 2016 19:00 WIBOleh Linda Estiyanti
Oleh Linda Estiyanti
Kota - Peristiwa ledakan dan aksi teror bom di kawasan perempatan Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis (14/01) siang tadi, menggemparkan seluruh warga Indonesia. Ledakan tersebut memakan korban sebanyak 31 orang dengan rincian 7 meninggal dan 24 luka-luka.
Menanggapi aksi teror bom yang dilancarkan di dekat Pos Polisi Sarinah tersebut, Kepala Kepolisian Resor Bojonegoro, AKBP Hendri Fiuser SIK. MHum mengintruksikan seluruh anggotanya untuk melaksanakan intruksi Kapolri agar terus meningkatkan penjagaan.
"Termasuk memperketat penjagaan di mako (markas komando) Polri baik Mapolres, Mapolsek, maupun Pos Polisi lalu lintas, serta peningkatan pengamanan diri pribadi personel Polri," ujar Hendri. (Kamis, 14/1)
Dalam hal ini, Hendri juga memerintahkan anggota Polres Bojonegoro untuk lebih mewaspadai dan memeriksa orang-orang yang masuk ke mako dengan membawa ransel, tas kresek, berperilaku dan berpakaian tak lazim.
Selain itu, ia juga memberikan imbauan kepada masyarakat untuk tidak panik dan terpengaruh dengan situasi yang ada. Akan tapi tetap waspada dan peduli terhadap lingkungan masing-masing.
"Masyarakat diharapkan selalu koordinasi dan memberikan informasi segera apabila ada hal-hal yang mencurigakan di lingkungan sekitarnya," imbau Hendri melalui BeritaBojonegoro.com (BBC).
Ia berpesan kepada masyarakat di wilayah hukum Resor Bojonegoro supaya mampu menjaga dan mengamankan sendiri lingkungan sekitarnya. "Sebaiknya masyarakat perlu mengaktifkan pamswakarsa di RT atau RW, dengan sistem pengamanannya selama 1 x 24 jam tamu harap lapor," kata Hendri memberikan imbauan.
Hendri juga menyampaikan bahwa Polri juga akan mengintensifkan pelaksanaan razia minimal dua titik sehari dengan waktu secara acak. "Random time guna mengantisipasi dan mencegah terjadinya ancaman teror," terangnya kepada BBC. (lyn/moha)