Terjebak Hujan, Petani di Purwosari Tersambar Petir
Minggu, 17 Januari 2016 22:00 WIBOleh Nasruli Chusna
Oleh Nasruli Chusna
Purwosari - Hujan lebat yang mengguyur wilayah Kecamatan Purwosari dan Padangan, Minggu (17/01) sore, telah membawa korban. Hujan disertai angin dan petir yang turun sejak pukul 16.00 WIB itu menjadi petaka bagi seorang petani bernama Yadi (45).
Pria asal Dusun Petak RT 09 RW 05, Desa Beged, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, tersebut ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di lahan persawahan Bibis Dusun Sambong, Desa/Kecamatan Purwosari, sekitar pukul 19.30 WIB. Diduga kuat Yadi telah menjadi korban sambaran petir.
Kontan saja penemuan jenazah Yadi menggemparkan warga Desa Purwosari. Kabar tentang adanya orang disambat petir ini langsung menyebar. Mendengar informasi itu beritabojonegoro.com langsung meluncur ke lokasi penemuan jenazah.
Ketika tiba di TKP, tampak petugas Polsek Purwosari bersama warga sedang melakukan proses evakuasi. Tanah persawahan yang licin usai hujan dan situasi gelap sempat menyulitkan proses evakuasi jenazah. Petugas dan beberapa warga hanya berbekal lampu senter. Namun, sekitar pukul 21.00 WIB jenazah korban berhasil diangkat dan langsung dibawa ke Puskesmas Purwosari menggunakan mobil polisi.
Menurut keterangan, Ani, seorang warga Dusun Sambong yang juga mengaku masih keluarga korban, diketahui Yadi sudah sejak siang meninggalkan rumah. Katanya hendak melihat tanaman di sawah miliknya.
Menjelang sore, Yadi belum juga pulang ke rumah. Pihak keluarga pun sudah mencari ke mana-mana. Apalagi cuaca sedang tidak baik karena hujan lebat disertai angin dan petir.
"Kira-kira sekitar jam empat sore terdengar petir yang sangat keras. Mungkin petir itu juga yang menyambar Yadi," ujar Ani kepada BBC.
Sementara dari informasi pihak Polsek Purwosari menyebutkan, pada Minggu petang sekira pukul 18.00 WIB, istri korban bernama Sariyam (45) menelepon adik iparnya bernama Mariyadi (40). Dia meminta Mariyadi mencari suaminya karena sejak siang pamit ke sawah, sampai malam kok belum pulang.
Mendapat perintah itu, setelah hujan reda, saksi Mariyadi lantas bergegas mencari korban di area persawahan Bibis Dusun Sambong. Dengan berbekal lampu senter dia menyusuri galengan sawah. Sekitar pukul 19.30 WIB, dia kaget ketika menemukan korban tergeletak menelungkup menghadap ke utara. Kagetnya makin bertambah saat tahu kondisi korban sudah meninggal dunia.
Saksi Mariyadi kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada petugas Polsek Purwosari. Dari laporan itu Kapolsek bersama Kanit Reskrim dan beberapa anggota jaga mendatangi TKP.
"Dengan dibantu warga, petugas segera mengevakuasi korban dan dibawa ke Puskesmas Purwosari untuk dilakukan visum," ujar Kapolsek Purwosari AKP Soesilo Teguh Priyono kepada BBC.
Hasil pemeriksaan tim medis Puskesmas Purwosari yang dipimpin dr Sulistiyono ditemukan pada jasad korban dan pakaiannya bekas terbakar. "Kematian korban akibat sambaran petir. tidak ada tanda-tanda penganiayaan. Jenazah korban lalu diserahkan kepada pihak keluarga untuk segera dikebumikan," jelas Kapolsek. (rul/tap)
*) Foto saat petugas dan warga mengevakuasi jasad korban