Shinta Sri Rahayu Ika Ningsih
Artis dari Margomulyo yang Bercita-Cita Jadi Guru Seni
Kamis, 21 Januari 2016 08:00 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
Margomulyo - Tidak mudah untuk menjadi seorang penyanyi perempuan yang berprestasi. Adakalanya penilaian jelek justru mampir pada profesi sebagai penyanyi. Namun Margomulyo beruntung memiliki penyanyi perempuan belia yang mampu mengharumkan nama Bojonegoro dengan meraih juara II pada lomba kidungan Jula Juli HUT Jatim ke 70. Shinta Sri Rahayu Ika Ningsih namanya. Sekarang ini ia merupakan siswa SMK Margomulyo yang masih duduk di kelas satu.
Dara kelahiran 11 Desember 1999 ini sudah mencintai seni sejak kecil. Darah seni ini mengalir dari ibunya. Ibunya Shinta juga pernah menjadi sinden, namun sejak menikah memutuskan untuk berhenti.
Sejak SD, Shinta aktif mengikuti lomba-lomba yang menonjolkan vokal seperti menyanyi dan berpuisi. Tidak cukup di vokal saja, ketertarikan terhadap kesenian lain terus digelutinya. Terutama ketika duduk di bangku SMP. Di bawah asuhan Adi Sutarto dia pun mampu mengembangkan kemampuannya. Shinta bisa menari, bermain reog, bahkan juga bermain karawitan.
Seni yang menjadi minat terbesarnya adalah seni tradisional. Dia menyukai lagu-lagu campursari. Bahkan lagu langgam campursari selalu menjadi bagian dari beberapa pertunjukannya. Shinta tidak terlalu menyukai lagu-lagu barat, di satu sisi dia tidak berminat juga dia tidak memahami arti dari lagu tersebut.
Untuk memaksimalkan pertunjukkan saat di panggung, dia selalu meminum jamu khusus agar suaranya bisa maksimal. "Jamu ini spesial dari ibuku. Wedang jahe ditambah garam atau wedang jahe dicampur kunir, kuning telur, jeruk nipis dan madu."
Ada tips lain untuk melonggarkan tenggorokan yaitu dengan gurah. Tetapi Shinta tidak menginginkannya, sebab ada salah satu temannya yang melakukan gurah dan suaranya hilang. Jadi dia memilih yang aman saja. Walaupun demikian, dara satu ini tidak bisa meninggalkan makanan favoritnya yaitu gorengan dan air es.Namun dia tetap menjaga kualitas suaranya dengan tidak teriak ketika menyanyi alias memaksa suara tinggi dengan teriak. Selain itu dia juga mengonsumsi air hangat untuk melegakan tenggorokan.
Kegiatannya selain seni adalah mengikuti klub motor CB. Bahkan beberapa kali Shinta ikut touring yang diadakan oleh klub motor tersebut. Namun harus ada orang kepercayaan orangtuanya kalau untuk ikut kegiatan semacam ini. Dan Shinta berusaha untuk selalu menjaga dirinya, walaupun sering juga ada banyak sindiran jelek yang ditujukan padanya.
Keburukan-keburukan yang disebar oleh sebagian orang yang tidak suka dengan dirinya seringkali membuatnya kesal. Namun dia lebih memilih mendiamkannya, tetapi kadangpula dia langsung mendatangi orang tersebut. Shinta dikenal tegas oleh teman-temannya, hobinya sebagai penyanyi tidak membuatnya lembek untuk melawan.
Walaupun hobinya menyanyi, Shinta kepingin melanjutkan pendidikannya di Unesa nanti mengambil jurusan pendidikan seni. Ya, dia ingin menjadi guru.
Shinta suka menjadi yang berbeda dari yang lainnya. Kepribadiannya yang kuat membuatnya selalu ingin tampil berbeda dari yang lain. Bahkan dia memiliki moto unik. "Shinta itu langka," tegasnya. (ver/kik)