KY : Produksi Harus Segera Dipulihkan dan Proyek Bisa Normal Kembali
Sabtu, 01 Agustus 2015 18:00 WIBOleh Imam Nurcahyo
Terkait terjadinya amuk massa karyawan di Proyek EPC 1 Lapangan Banyu Urip, dari temuan sementara, amuk masa ini terjadi akibat ketidak puasan sekelompok karyawan atas kebijakan teknis manajemen. Biasanya empat pintu yang dibuka untuk akses karyawan saat istirahat dan makan, hari ini hanya satu pintu yang dibuka. Perubahan inilah yang akhirnya memicu amarah karyawan sehingga muncul amuk massa.
Bupati Bojonegoro Drs. H. Suyoto, M.Si, atau yang akrab dipanggil Kang Yoto, saat dibubungi beritabojonegoro.com melalui telepon selulernya membenarkan informasi tersebut.
Upaya yang akan dilaksanakan Pemkab adalah : “ Hari Senin (03/08) akan kita lakukan rapat evaluasi dan menentukan tindak-lanjut. Kita berharap produksi segera dipulihkan dan pekerjaan proyek bisa normal kembali”.
Lanjut Kang Yoto : “Untuk sementara pengamanan dikendalikan langsung oleh Polres Bojonegoro dan dari laporan yang saya terima, saat ini situasinya dinyatakan clear dan benar-benar aman. Saya berterima-kasih atas kesiapan kepolisian dalam melaksanakan pengamanan”.
Dilain pihak, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertransos), Adie Witjaksono saat dihubungi beritabojonegoro.com mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan para pihak, diantaranya dengan PT. Tripatra Engineering and Constructors selaku main contractor dan Serikat Pekerja.
Malam ini direncakan akan dilaksakan pertemuan antara pihak Disnakertransos dengan Management PT. Tripatra, namun Adie belum dapat memastikan apakah pertmuannya jadi di laksakan atau tidak, kami telah berupaya untuk secepatnya membantu memediasi penyelesaian permasalahan ini.
Sebagaimana diketahui bersama, dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa, kerugian materiil ditaksir mencapai ratusan juta rupiah akibat perusakan dan pembakaran mobil, serta perusakan properti kantor. (inc)