Dialog Lingkungan Hidup
Bupati: Jangan Eksploitasi Bengawan Solo dengan Rakus
Senin, 01 Februari 2016 10:00 WIBOleh Linda Estiyanti
Oleh Linda Estiyanti
Kota - Potensi alam Kabupaten Bojonegoro salah satunya adalah Sungai Bengawan Solo. Sungai terpanjang di Pulau Jawa itu menjadi berkah tersendiri bagi masyarakat Bojonegoro. Karena itu kekayaan alam ini, sebagai bagian dari lingkungan hidup, harus selalu dijaga.
"Bengawan Solo itu adalah wajah orang Bojonegoro," tandas Bupati Bojonegoro Drs Suyoto MSi usai acara Dialog Lingkungan Hidup yang digelar DPD KNPI Bojonegoro di Griya MCM, Minggu (31/01) kemarin.
Bupati Suyoto mengategorikan ada empat wajah orang Bojonegoro terhadap Bengawan Solo, yakni wajah Primitif, Bento, Rakus, Arif dan Cerdas. Selama ini orang awam memandang, wajah orang Bojonegoro masih rakus terhadap Bengawan Solo. "Buktinya, masyarakat masih memperlakukan Bengawan Solo secara eksploitatif," ujarnya.
Suyoto menegaskan, selama ini pendekatan hukum saja ternyata tidak cukup untuk menyelamatkan Bengawan Solo. "Penegakan hukum saja ternyata tidak efektif, perlu ada pendekatan sosial dan kultural ke masyarakat," ungkapnya.
Dia menyebut, pendekatan sosial dan kultural masyarakat itu seperti kegiatan Festival Bengawan atau dialog publik tentang lingkungan hidup. Kegiatan kultural itu termasuk langkah nyata dalam mewujudkan komitmen masyarakat untuk peduli lingkungan, khususnya terhadap Sungai Bengawan Solo.
"Harus ada kesadaran publik bersama bahwa kita tidak boleh mengeksploitasi Bengawan Solo dengan rakus," tegasnya. (lyn/tap)