Lestarikan Budaya Daerah
Pemuda Gayam Bentuk Komunitas Bahasa Jawa
Minggu, 13 Maret 2016 20:00 WIBOleh Nasruli Chusna
Oleh Nasruli Chusna
Gayam - Seiring terbukanya akses global berakibat banyak budaya yang masuk ke tanah air. Salah satunya budaya dan bahasa asing. Tak ayal lagi, hal itu dapat menggeser bahasa daerah, salah satunya Bahasa Jawa.
Dilatari situasi demikian, sekelompok pemuda di wilayah Kecamatan Gayam tergerak untuk mendirikan komunitas Bahasa Jawa 'Noto Kromo'.
"Komunitas ini kita deklarasikan hari ini untuk memulai awal spirit mempertahankan kekayaan bahasa yang dimiliki masyarakat Jawa," ungkap Koordinator komunitas Imam Hambali di sela-sela acara deklarasi Noto Kromo, Minggu (13/03), di rumah salah satu anggotanya.
Dia menambahkan, Bahasa Jawa Krama juga memiliki kekuatan untuk membangun sikap kesantunan kepada orang lain. Karena, dengan menggunakan Bahasa Jawa Krama, orang yang diajak berkomunikasi akan merasa dihormati.
"Seperti contoh kata Kamu, kalau dalam Bahasa Jawa ada sampean, yang termasuk bahasa krama tingkat madya. Bisa juga, panjenengan, untuk kategori bahasa krama inggil. Semua ada stratanya masing-masing untuk memuliakan lawan bicara," jelasnya.
Bahkan kalau di Jawa, apabila orang sudah menggunakan bahasa krama maka ia dinilai sebagai orang yang santun tutur katanya, dan pribadi yang penuh akhlak. "Kalau guyonannya, orang tidak akan bisa marah kepada orang lain menggunakan bahasa krama. Karena bahasa krama memiliki nilai yang luhur di hati masyarakat Jawa," lanjutnya.
Komunitas ini nantinya akan melakukan kegiatan diskusi interaktif dengan Bahasa Jawa, mempelajari tingkatan bahasa di Jawa, belajar sebagai MC, serta dialog budaya.
Ia berharap, dengan pendirian komunitas ini akan menjadi upaya tidak langsung merubah budi pekerti masyarakat. "Termasuk untuk mempertahankan Bahasa Jawa sebagai nilai luhur yang tidak boleh tergerus kemajuan zaman," kata pria lulusan S2 jurusan komunikasi itu.
Komunitas ini sementara diikuti oleh 20 pemuda di wilayah Kecamatan Gayam, dan bertempat di Jalan Raya Gayam Gang Masjid Baitul Muttaqin. Acara berjalan sederhana dengan menerapkan Bahasa Jawa pada acara tersebut. (rul/tap)