Pedagang Bakso Keluhkan Naiknya Harga Daging Sapi
Senin, 24 Agustus 2015 13:00 WIBOleh Khoirul Anam
Oleh Khoirul Anam
Kota – Pedagang bakso di Kota Bojonegoro mengeluhkan naiknya harga daging sapi akhir-akhir ini. Sebab, kenaikan harga daging sapi berdampak pada membengkaknya biaya bahan baku dan pengolahan bakso. Ditambah lagi dengan adanya peredaran daging celeng di pasaran. Pedagang bakso khawatir kondisi ini akan memperpuruk usaha penjualan bakso.
Banyak cara dilakukan oleh pedagang bakso untuk menyiasati kenaikan harga daging sapi. Di antaranya pedagang bakso mengurangi ukuran porsi atau besar pentol bakso. Tetapi untuk penjual bakso otot jalan Teuku Umar mengaku lebih memilih menaikkan harga per porsinya yang semula Rp 10.000 sekarang menjadi Rp12.000 per porsi.
"Kenaikan daging sapi memang berdampak pada penjualan bakso. Saat ini pembeli bakso terus mengalami penurunan. Sebelum adanya kenaikan daging omzet per hari kurang lebih Rp1,5 juta. Sedangkan, sejak ada kenaikan daging sapi, omzet menurun,” ujar Machfud, 35, pedagang bakso di Jalan Teuku Umar, Kota Bojonegoro, pada BBC, sebutan BeritaBojonegoro.com, Senin (24/08).
Setiap hari ia mengaku mendapat pasokan daging sapi tujuh sampai delapan kilogram daging sapi dari pasar untuk pembuatan pentol saja dengan harga Rp 92.000 per kilogram. Harga itu hanya untuk pedagang yang sudah puluhan tahun yang sudah menjadi pelanggan.
“Kenaikan harga daging sapi memang cukup memberatkan bagi para pedagang bakso,” tandasnya. (nam/kik)