Petani Gagal Panen, Penjualan Sapi Seret
Kamis, 27 Agustus 2015 11:00 WIBOleh Khoirul Anam
Oleh Khoirul Anam
Kota – Meski mendekati Hari Raya Idul Adha, para pedagang sapi di Pasar Sapi Bojonegoro mengaku penjualan sapi sampai saat ini masih seret. Kondisi ini dipicu melemahnya daya beli petani karena mengalami gagal tanam dan gagal panen selama musim kemarau ini.
Pantauan BBC, sapaan BeritaBojonegoro.com, di Pasar Sapi Bojonegoro, Kamis (27/08) menyebutkan, harga sapi di pasaran saat ini mulai mengalami kenaikan signifikan. Harga sapi anakan (pedet) saat ini di kisaran Rp5 juta per ekor. Padahal, sebelumnya harga pedet di kisaran Rp3,5 juta sampai Rp4 juta per ekor. Begitu pula untuk harga sapi betina dewasa saat ini harganya di kisaran Rp40 juta per ekor dari sebelumnya di kisaran Rp35 juta per ekor. Sedangkan, harga sapi jantan dewasa di kisaran Rp30 juta per ekor dari sebelumnya Rp25 juta per ekor.
Menurut Slamet (46), pedagang sapi di Pasar Sapi Bojonegoro, tahun ini penjualan sapi saat mendekati Hari Raya Idul Adha terbilang seret dibandingkan dengan tahun sebelumnya. “Saat ini untuk menjual satu ekor sapi saja sulit sekali. Pembelinya masih jarang. Penyebabnya, banyak petani yang gagal tanam dan gagal panen,” ujarnya.
Slamet menuturkan, untuk mengantisipasi agar tidak terjadi kerugian ia memilih mengurangi pengambilan sapi yang dijual di pasaran. Ia biasanya mengambil sekitar 20 ekor sapi, namun sekarang ia hanya mengambil 10 ekor sapi.
“Penjualan sapi sulit. Kami berharap pemerintah bisa mencarikan solusi agar penjualan sapi bisa kembali ramai,” ujarnya. (nam/kik)