Kipas Dibiarkan Menyala, PKBM UPT Kedungadem Terbakar
Sabtu, 02 Juli 2016 09:00 WIBOleh Linda Estiyanti
Oleh Linda Estiyanti
Kedungadem - Di cuaca yang tidak menentu, kadang panas kadang hujan, musibah kebakaran masih rawan terjadi. Pada Jumat (01/07) malam, kebakaran menghanguskan ruang kantor Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) milik UPT Pendidikan Kecamatan Kedungadem di Desa Tumbrasanom Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro.
Di tengah malam yang gelap, ketika waktu menunjuk jarum yang sempurna untuk tidur lelap, warga Desa Tumbrasanom Kecamatan Kedungadem digegerkan oleh munculnya api yang menyala di dalam sebuah ruangan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Ruangan berbentuk kantor berukuran 3 x 4 meter yang berada di kompleks SDN Tumbrasanom 1 tersebut biasa digunakan untuk belajar oleh guru dan masyarakat setempat.
Peristiwa kebakaran tersebut pertama kali diketahui sekira pukul 22.15 WIB oleh warga yang melintas di depan kantor PKBM tersebut. Warga mengetahui adanya api yang menyala di dalam kantor, kemudian warga mendobrak pintu dan masuk ke dalam kantor.
"Ketika mau pulang lewat depan kantor PKBM melihat ada api, kemudian saya bersama warga lainnya berhenti dan mendobrak pintu kantor, di dalamnya rak buku sudah terbakar," terang Jupri Utomo kepada petugas.
Selanjutnya dengan peralatan seadanya, warga berusaha untuk memadamkan api. Hingga kemudian datang satu unit mobil pemadam kebakaran dari Pos Damkar Kedungadem dan api dapat dipadamkan 30 menit kemudian. Beberapa buku dapat diselamatkan. Namun satu rak buku terbuat dari kayu beserta isinya, buku arsip laporan dan kipas angin hangus dimakan api.
Kapolsek Kedungadem, IPTU Subakir membenarkan terjadinya peristiwa kebakaran tersebut. Ia mengungkapkan bahwa kebakaran disebabkan oleh hubungan arus pendek listrik (korsleting listrik). "Hasil identifikasi petugas bersama BPBD, penyebab kebakaran diduga akibat korsleting listrik yang berasal dari kipas angin yang dibiarkan menyala," ungkap IPTU Subakir.
Akibat kebakaran tersebut, ditaksir kerugian diduga mencapai Rp 10 juta. Yakni hangusnya rak buku besar yang terbuat dari kayu, buku-buku, arsip kantor dan kipas angin milik kantor tersebut.
Dari kejadian tersebut, Kapolsek mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati dan memastikan keadaan listrik kantor apabila hendak ditutup. Jangan meninggalkan ruangan dengan peralatan listrik dalam keadaan menyala. "Pastikan seluruh peralatan kantor mulai dari lampu, kipas angin, atau peralatan lainnya yang menggunakan listrik dalam keadaan mati," pesannya. (lyn/kik)