Kegiatan Flaring di Well Pad B Mati Nyala
Rabu, 27 Juli 2016 13:00 WIBOleh Nasruli Chusna
Oleh Nasruli Chusna
Gayam - Pembakaran gas suar (flare) di tapak sumur (Well Pad B) Lapangan Banyuurip, Blok Cepu di Kecamatan Gayam, kini mati nyala. Beberapa warga sempat mempertanyakan kondisi yang lain dari biasanya itu.
Seperti disampaikan warga ring 1, Arsyad Shodiqa, dari Desa Begadon, Kecamatan Gayam. Kobaran flare yang tampak dari sekitar rumahnya, kata dia, memang tampak mengecil. Kemudian beberapa saat berkobar lebih besar lagi. Hal itu juga turut jadi perhatian warga yang lain.
Dikonfirmasi beritabojonegoro.com (BBC), External Relation Manager Exxon Mobil Cepu Limited (EMCL), Dave A Seta, selaku operator lapangan migas Banyu Urip Blok Cepu, mengungkapkan bahwa saat ini proses injeksi gas memang sedang berlangsung.
"Flare yang sekarang tampak ini merupakan bagian dari proses injeksi. Sebagian gas ikutan memang dibakar dan sebagian lagi dimanfaatkan untuk pembangkit tenaga listrik di dalam” ujarnya menjelaskan.
Adapun sebelumnya nyala api flare yang sebelumnya besar adalah karena proses injeksi belum jadi. Proses injeksi ini memasukkan gas yang sebelumnya dibakar sehingga kegiatan operasi lebih aman bagi masyarakat.
Sementara itu juru bicara EMCL, Rexy Mawardidjaya, sebelumnya menyampaikan bahwa kordinasi dengan berbagai pihak terus dilakukan. Hal ini agar proses produksi berjalan aman dan efisien. Termasuk dengan pihak Badan Lingkungan Hidup (BLH), terkait dengan izin volume gas yang dibakar saat ini di sudah sesuai yakni di bawah 50 juta MMSCFD.
Saat ini produksi minyak mentah dari lapangan Banyu Urip Blok Cepu mencapai 185 ribu barel per hari. Produksi minyak mentah itu disimpan di fasilitas pengolahan pusat di lapangan Banyu Urip Blok Cepu lalu dialirkan melalui pipa darat dan pipa bawah laut dari Bojonegoro ke Tuban. Selanjutnya, minyak mentah disimpan kapal tangker terapung dan dijual ke pasar internasional. (rul/kik)