Petani di Kanor Keluhkan Rendahnya Kualitas dan Harga Tembakau
Senin, 26 September 2016 16:00 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
Kanor - Musim kemarau basah seperti sekarang ini juga memiliki dampak yang kurang bagus bagi tembakau. Hal ini dikeluhkan oleh para petani tembakau di Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro. Seharusnya saat ini mereka sudah memanen daun tembakau, namun karena terkena hujan, hasil panen mereka pun kurang bagus dan harga jualnya juga rendah.
Salah satu petani tembakau, Okta Kanor mengeluhkan cuaca yang tak menentu dan kualitas tembakau yang terus menurun. "Akhir-akhir ini cuaca tidak mendukung, sehingga kualitas tembakau tidak seperti biasanya. Bahkan beberapa petani di sini sudah memetik daun tembakau padahal belum siap panen, karena banyak yang membusuk," ungkapnya kepada beritabojonegoro.com, Senin (26/09/2016).
Selain itu harga jual tembakau juga rendah, hanya berkisar Rp 3.000 per kilogram. Hal ini disebabkan para tengkulak hanya mau membeli tembakau kualitas bagus. "Padahal ketika tembakau sudah kering, bobotnya akan susut. Malah akhir-akhir ini hujan terus, maka tembakaunya tidak kering, padahal lumayan bagus," ujarnya.
Beberapa petani malah menjual daunnya saja tanpa dirajang. Mereka menerima meski hanya dihargai Rp 1.000 per kilogramnya. Okta menjelaskan, mereka tidak mau ribet karena hasil panen tembakau kali ini tidak memuaskan. "Daun yang dipilih harus yang masih hijau segar," ungkapnya.
Dia menambahkan, para tengkulak lebih memilih tembakau kualitas bagus dan sudah dirajang lembut. Selain itu warna kematangannya juga bagus."Itu pun mereka hanya menghargai dengan kisaran Rp 10.000 sampai Rp 14.000 per kilogram. Tapi kalau di sini, harganya hanya sekitar Rp 3.000 sampai Rp 4.000 karena kualitas tembakaunya kurang bagus," pungkasnya. (ver/tap)