PT BMT Kirim 3000 Kiloliter Solar ke Kalimantan Selatan
Rabu, 05 Oktober 2016 22:00 WIBOleh Piping Dian Permadi
Oleh Piping Dian Permadi
Bojonegoro - Perusahaan lokal Bojonegoro PT Bahan Multi Tehnik (BMT) semakin membuktikan kualitasnya. Tepatnya hari Selasa (04/10/2016) kemarin, perusahaan yang bergerak di bidang distribusi sumber daya alam berupa bahan bakar minyak (BBM) itu mulai mengirimkan High Speed Diesel (HSD) atau minyak solar ke Kalimantan Selatan.
Pengiriman minyak solar ke pulau Kalimantan ini memang baru pertama kali dilakukan oleh PT BMT. Kedepannya diharapkan kerjasama pengiriman minyak solar ini akan terus berlanjut.
Hal tersebut diungkapkan oleh direktur PT BMT, Budi Utomo, kepada beritabojonegoro.com (BBC), Rabu (05/10/2016). Menurutnya pengiriman perdana ini adalah awal yang baik bagi kelangsungan bisnis yang selama ini dijalankan PT BMT.
"Kita membuktikan bahwa perusahaan lokal juga bisa berkembang, kita punya cabang di Kalimantan, dan pusatnya di Bojonegoro jadi anggapan bahwa hanya perusahaan yang berpusat di Ibukota saja yang bisa itu sekarang mampu kita tepis," ungkap Budi.
HSD yang dikirim oleh PT BMT berasal dari Kilang minyak PT TWU dengan volume 3000 Kiloliter (Kl) sekali kirim. Pengiriman kemarin menggunakan Kapal Buana Glory I melalui Pelabuhan Lamongan Shore Base, dengan tujuan Floating Storage di Sungai Patih Muhur, Anjir Muara, Kabupaten Barito Kuala Kalimantan Selatan.
"Kapal berangkat kemarin selasa sekitar pukul 03.10 WIB dan prediksi sampai tujuan pada Kamis pagi. Kita akan usahakan pengiriman bisa 3 kali dalam dua bulan," imbuhnya.
HSD sendiri adalah BBM tipe solar yang mempunyai angka performa cetane number 45, tipe BBM ini biasanya dipakai untuk mesin trasportasi, mesin diesel yang umum dipakai dengan system injeksi pompa mekanik (injection pump) serta electronik injection, tipe BBM ini ditujukan untuk tipe kendaraan bermotor, trasportasi serta mesin industri.
"Ini adalah sbuah bukti nyata bahwa perusahaan lokal bisa dan mampu berkiprah dlm industri migas. 3000 Kl itu bila dirupiahkan lebih dari 15 miliar. Dengan transaksi senilai itu BMT membayar PBBKB ke Dispenda sekitar 130 juta untuk skali kirim dan membayar PPn di KPP pajak pratama sekitar 1,5 milyar setiap kirim," tuturnya.
Budi juga mengatakan bahwa regulasi yang dimiliki oleh PT BMT semua sudah ada. Pemerintah sendiri selama ini juga cukup baik memberikan pelayanan terhadap PT BMT yang notabene merupakan perusahaan lokal di Bojonegoro.
"Kami berterimakasih kepada pemerintah selama ini tidak ada masalah, harapanya perusahaan lokal akan semakin berkembang," tutupnya.(pin/moha)