Musibah Perahu Terbalik
Pencarian Korban Terkendala Cuaca Hujan dan Karakter Bengawan Solo
Sabtu, 08 Oktober 2016 16:30 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
Tuban - Pencarian 7 orang santri korban musibah perahu terbalik di Sungai Bengawan Solo wilayah Kecamatan Widang Kabupaten Babat, tidak berjalan lancar. Ada beberapa kendala yang menghambat jalannya pencarian para korban.
Upaya pencarian sendiri telah dilakukan sejak Jumat (07/10/2016) pagi kemarin hingga sore ini, Sabtu (08/10/2016). Namun selama ini belum ditemukan tanda-tanda keberadaan para korban.
Hujan deras yang mengguyur wilayah Bojonegoro dan sekitarnya menjadi salah satu penghambat upaya pencarian korban di Bengawan Solo. Tim SAR gabungan terus bertambah, kini terdapat 11 tim yang bergerak. Mereka terdiri relawan, kepolisian, TNI, BPBD dari wilayah Bojonegoro, Tuban, Lamongan, dan Gresik. Satu tim terdiri dari 5-6 personel.
Banyaknya tim yang tergabung dalam pencarian ini disambut positif Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tuban Joko Ludiono. Menurutnya, semakin banyak yang terlibat maka semakin cepat dalam memotong durasi waktu dan jarak pencarian korban tenggelam. Sebab, tidak hanya cuaca, pencarian terhambat lantaran karakter Bengawan Solo yang unik.
"Berdasarkan pengalaman kami di Bengawan Solo, komposisi lumpur di bengawan akan menyulitkan pencarian korban," ungkapnya.
Joko menjelaskan, kondisi lumpur dasar sungai akan membuat korban tertahan di bawah dan sulit naik ke atas. Juga adanya ranting-ranting yang berasal dari hulu dan menacap di dasar sungai. Tidak hanya itu, arus sungai bawah Bengawan Solo juga harus diperhitungkan sehingga akan membantu dimana korban tersebut hanyut.
"Sedangkan cuaca, kami berharap tinggi muka air tidak terjadi fluktuasi. Sebab, akan berdampak pada arus bawah dan arus atas sungai," ujarnya.
Pada arus atas, imbuhnya, sungai tampak tenang. Padahal arus bawah sungai sangat deras. Hal ini tentu akan menyulitkan pencarian korban. Selain itu akan mengakibatkan warna sungai menjadi keruh. Warna sungai merupakan indikator kuatnya arus bawah Sungai Bengawan Solo.
Saat ini pihaknya sudah menyiapkan penyelam beserta peralatannya untuk mempersiapkan pencarian korban yang tidak kunjung naik ke permukaan. Bukannya tidak mampu, namun melihat keruhnya warna sungai menjadi indikator bahwa kuatnya arus bawah yang membawa material.
"Sehingga kami akan arahkan evaluasi. Apabila pertimbangan teknis dari tim penyelam meminta untuk melakukan pencarian besok, maka akan dilakukan," pungkasnya.
Sementara itu informasi terakhir, Tim pencarian korban tenggelam bertambah 2 unit. Dari Brimob Bojonegoro dan Brimob Malang dengan kekuatan masing-masing 6 personel. (ver/tap)
Baca berita: Pencarian 7 Santri korban Tenggelam di Bengawan Solo Terus Dilakukan