Sosialisasi Rencana Penertiban Tambang Minyak Ilegal Wonocolo
Bupati Sindir Pegawai Pemkab yang Jadi Agen Ganda
Selasa, 18 Oktober 2016 08:00 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
Bojonegoro kota - Bupati Bojonegoro Suyoto menyinggung adanya para pegawai pemerintah yang terlibat dalam penambangan minyak di sumur tua Wonocolo. Sindiran tersebut disampaikan Suyoto pada Rapat Sosialisasi rencana penertiban pertambangan minyak ilegal Wonocolo Bojonegoro yang digelar oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Pemkab Bojonegoro, Senin (17/11/2016) kemarin.
Pada kesempatan itu, Bupati Suyoto menjelaskan bahwa penertiban tambang ini dalam rangka mewujudkan Wonocolo dan sekitarnya sebagai kawasan yang memiliki lingkungan sehat, masyarakat produktif dan memberi kehidupan dalam jangka panjang.
"Bila dulu masih kebingungan bagaimana menertibkannya, saat ini sudah keluar fatwa dari Kejaksaan Agung di mana sumur minyak yang tidak berijin adalah milik negara, begitupun hasilnya," kata Suyoto.
Sesuai dari fatwa Kejaksaan Agung tersebut, maka perlu dilakukan tindakan untuk menertibkan aktivitas penambangan yang ada di sana. Oleh karena itu, perlu diperjelas lagi bagaimana status para sasaran penertiban ini, guna membangun kawasan pertambangan yang sesuai aturan. Bupati mengakui bahwa penertiban ini akan memakan waktu panjang, lantaran harus menyamakan persepsi antara beberapa pihak, baik investor, penambang, pengolah dan pedagang.
"Sasaran penertiban yaitu pengusaha atau investor, pengolah minyak sumur tua, pedagang serta penambang. Penertiban akan dilakukan secara tepat dan bertahap," lanjutnya.
Namun Bupati mengakui bahwa perlu penertiban ini akan sulit dilakukan manakala ada pegawai pemerintah yang menjadi agen ganda. Yang dimaksud bupati adalah para pegawai pemerintah yang selain menjalankan tugasnya juga menjalankan bisnis minyak di sana. "Kalau seperti itulah yang repot, sebagai pegawai pemerintah tetapi juga ikut berdagang di sana. Karena itu perlu diperjelas lagi statusnya,” kata Bupati.
Bupati memaparkan bahwa Pemkab telah berupaya melakukan penertiban secara bertahap. Beberapa waktu lalu Pemkab berinisiatif membentuk kawasan wisata di Wonocolo. Dengan konsep wisata ini akan menjadi satu arah memperbaiki lingkungan hidup dan model pengembangan adalah dengan membangun konsep yang ramah lingkungan.
"Nah setelah ditata dan diberikan arahan ternyata masih ada yang melakukan pelanggaran maka akan menjadi sasaran penindakan," pungkasnya.
Sebelumnya di awal pengarahan dalam kesempatan ini, Bupati Suyoto menyampaikan bahwa sosialisasi ini diikuti segenap unsur mulai negara/ pemerintah, pebisnis, komunitas, dalam hal ini adalah penambang atau penambang terdampak serta NGO dan media. Dalam kesempatan ini hadir sebagai pembicara antara lain dari Polres Bojonegoro, Komandan Kodim 0913 dan Pertamina Aset 4 Cepu serta perwakilan dari SKK Migas.(ver/moha)