Sinergantara dan BI Kembangkan Aplikasi Revolusi Data
Kamis, 20 Oktober 2016 19:00 WIBOleh Nasruli Chusna
Oleh Nasruli Chusna
Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) Sinergantara dan Bojonegoro Institute, saat ini telah mengembangkan Revolusi Data di Kabupaten Bojonegoro, sebuah model pendataan kependudukan dengan pendekatan baru yang berbasis aplikasi ICT (information and communication technology).
"Revolusi data ini merupakan model pendataaan partisipatif berbasis smartphone. Tujuannya untuk menyuguhkan data gradual, by name by address dan data agregat secara riil time. Sehingga dapat menunjang agenda pembangunan secara cepat, tepat, hemat dan berkelanjutan," ujar Aw. Syaiful Huda, Direktur Bojonegoro Institute.
Menurut Awe, nama panggilannya, saat ini pendataaan Revolusi Data sedang diujicobakan di Desa Kapas. Dalam pendataan, digunakan indikator pendataan Dasawisma dan GDSC.
"Ke depannya, Tim Dhasawiswa di desa bisa melakukan pendataaan cukup dengan menggunakan hp. Nanti sistem, yg akan mengotomatisasi dan mengolah menjadi data statistik maupun data dasar," jelas Awe.
Selain itu, Awe mengatakan, Bojonegoro Institute dan Sinergantara membuka peluang semua pihak untuk terlibat mewujudkan Revolusi Data ini. Sehingga menurutnya, gagasan 'Satu Data untuk Semua' yang selama ini didengungkan Pemerintah Pusat bisa terwujud, dimulai dari gerakan di Kabupaten Bojonegoro ini.
"Data adalah darah pembangunan. Benar dan berkualitasnya suatu data menentukan baik-buruk, cepat dan tepatnya perencanaan hingga pelaksanaan agenda pembangunan," pungkas Awe.
Sementara itu menurut Agus Apifa, Kepala Dusun Guyangan Desa Kapas, mengatakan bahwa adanya pengembangan aplikasi pendataan Revolusi Data ini menurutnya sangat baik dan dapat membatu pemerintah desa dalam melakukan pendataan secara cepat, tepat dan valid sesuai kondisi di lapangan.
"Menurut saya sangat bagus, bisa membantu memudahkan pendataan yang selama ini masih manual," jelasnya. (rul/moha)