Pengambilalihan SMA/ SMK oleh Pemprov Jatim
Nasib Honorer SMA/ SMK Belum Jelas
Rabu, 26 Oktober 2016 10:00 WIBOleh Muliyanto
Oleh Muliyanto
Bojonegoro Kota - Pengambilalihan pengelolaan SMA dan SMK dari Pemkab oleh Pemprov Jatim yang telah resmi dilakukan awal Oktober 2016 ini masih menyisakan masalah. Yakni tentang nasib honorer sekolah, baik guru atau pegawai, yang hingga saat ini belum ada kejelasan.
Kepala Bidang Ketenagaan Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro Kusaini menjelaskan, hingga saat ini belum ada informasi mengenai honorer baik kategori guru (GTT) maupun pegawai (PTT). Pasalnya, dalam pengambilalihan pengelolaan SMA / SMK dari Pemkab, Pemprov hanya mengakomodir guru yang berstatus PNS.
“Sampai saat ini tidak ada informasi yang menyebutkan mereka harus dikelola daerah. Namun jika provinsi mengambil gedungnya, tentu seisinya pun akan diambil oleh provinsi, mulai guru PNS, GTT dan TUnya,” kata Kusaini kepada beritabojonegoro.com (BBC), kemarin (25/10/2016).
Saat ini total total guru dan tenaga honorer di Bojonegoro sejumlah 1.752. Sejumlah 693 bertempat di SMA dan 1.059 di SMK.
Kusaini berharap agar Pemprov mengakomodir semua guru SMA/ SMK, baik PNS maupun honorer tanpa terkecuali. “Kami berharap semua diakomodir provinsi, jangan sampai menyisakan guru, yang nantinya akan menimbulkan masalah bagi daerah,” katanya.
Sementara itu, untuk gaji guru PNS SMA/SMK saat ini masih diberikan oleh Pemkab hingga Desember mendatang. Mereka baru akan digaji oleh Pemprov pada Januari 2017 depan. Alasannya, saat ini belum ada kantor perwakilan di Bojonegoro. (mol/moha)
Baca Operasional SMA dan SMK oleh Pemprov Dilakukan Tahun Depan