Alumni ITB Ajarkan Metode STEAM Pada Guru Bojonegoro
Sabtu, 12 November 2016 19:00 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
Bojonegoro - Sektor pendidikan selalu menjadi perhatian khusus Pemkab Bojonegoro. Selain gerakan Ayo Sekolahnya (GAS), Pemkab Bojonegoro juga berupaya memperbaiki kualitas pendidikan dengan membidik sumber daya pendidik atau guru. Salah satunya adalah menggandeng Ganesha 83 (G83) agar mengajarkan metode steam di Bojonegoro selama dua hari, Sabtu-Minggu (12-13/11/2016) di empat Kecamatan, yakni Ngraho, Malo, Temayang dan Sumberrejo. Pelatihan dilaksanakan di kantor Pusat Belajar Guru di 4 kecamatan tersebut.
Koordinator Bojonegoro, Rahmad Junaidi mengatakan bahwa metode Steam ini juga dikembangkan di Perancis dan Singapura, meski sedikit berbeda. "Kalau di Perancis dan Singapura itu Stem, tanpa menggunakan Art . Sedangkan metode yang tekah dikembangkan alumnus ITB 1983 adalah Steam," ujarnya.
Kegiatan pelatihan ini adalah tahun ketiga dilaksanakan di Bojonegoro. Metode STEAM ini dikembangkan di Jakarta, Bekasi, bandung dan Bojonegoro. Metode ini menitikberatkan bahwa masa depan tidak bisa hanya cukup dengan sains, teknologi, dan matematik, tetapi juga harus diperhalus dengan seni atau art.
"Agar bisa diterima oleh budaya kita dan agama kita di sini, penerapan ilmu steam tidak hanya sebagai pengetahuan. Tapi juga sikap dan tindakan. Sehingga yang dilihat, didengar, dirasakan dan diimplementasi," lanjut Rahmad.
Pada pelaksanaannya, Rahmad menekankan terutama bagaimana berhubungan dengan tanah dan air di sekitar kita. Serangkaian rumus perhitungan dan analisis yang nampak rumit akan dipermudah dan dapat dirasakan secara jelas lewat metode STEAM ini. Maka dari itu sasaran utama pelatihan ini adalah guru smp yang akan mengajar siswa smp yang pada tahun 2045 (100 thn Indonesia merdeka).
"Nanti anak SMP ini akan mencapai usia produktif. Dengan demikian Indonesia di tangan mereka. Sehingga harus dipersiapkan mulai saat ini dengan steam," jelas Rahmad.
Pelatihan metode steam G 83 ini dipimpin oleh Nana, seorang profesor Astronomi ITB yang berkantor di Observatorium Boscha Lembang Bandung. Tim steam G83 ini beranggotakan lebih dari 20 orang alumnus itb tahun 1983 saat ini. Metode STEAM di Bojonegoro sudah mulai fase evaluasi.
"Untuk menuju fase kemandirian bagi pelaksana steam di Bojonegoro, agar semua smp di Bojonegoro bisa menerapkan steam ini. Dengan paripurna untuk mencetak generasi 100 tahun Indonesia merdeka yang unggul sehingga bisa menjaga bangsa Indonesia yg kita cintai ini," tandasnya.(ver/moha)