Menuju Pilkades Serentak 2016
Kapolsek Imbau Warga Jaga Kesatuan dan Tidak Terprovokasi Isu Sara
Jumat, 18 November 2016 22:00 WIBOleh Linda Estiyanti
Oleh Linda Estiyanti
Purwosari - Mencuatnya kasus penistaan agama dalam pergulatan politik di Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta, menjadi ancaman serius bagi kesatuan bangsa dan agama. Oleh karenanya perlu memupuk selalu rasa kesatuan dan kerukunan umat beragama.
Dalam menanggapi isu-isu yang berkembang secara nasional, sudah menjadi tanggung jawab kepolisian untuk meredam isu tersebut berkembang jauh ke berbagai penjuru wilayah. Salah satunya di Kecamatan Purwosari Kabupaten Bojonegoro, Kapolsek setempat turun ke masyarakat dan memberikan imbauan agar masyarakat senantiasa menjaga kesatuan dan persatuan.
Jumat (18/11/2016) siang tadi, dalam momen pelaksanaan ibadah salat Jumat masyarakat muslim di Masjid Jamik Darussalam Dusun Klubuk Desa Pelem Kecamatan Purwosari, Kapolsek Purwosari AKP Susilo Teguh Priyono memberikan imbauan kamtibmas terkait bagaimana menyikapi kejadian penistaan agama.
"Terkait perkembangan politik di wilayah ibu kota, Pilgub DKI, dimana salah satu calon terlibat isu penistaan agama hingga berujung terjadi unjuk rasa, maka kita minta semua pihak untuk berkepala dingin tidak mudah terprovokasi banyaknya media sosial yang isinya akan memecah kesatuan bangsa indonesia dengan isu sara," ungkap AKP Soesilo Teguh Priyono.
Di wilayah Kabupaten Bojonegoro sendiri, kata Kapolsek, dimana akan dihelat Pilkades serentak tak terkecuali di Desa Pelem, maka diharapkan semua warga menjaga kerukunan supaya pelaksanaan Pilkades bisa berjalan aman sampai dengan terpilihnya calon kades pelem menjadi kepala desa definitif.
"Kepada para tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan elemen masyarakat yang ada agar bisa mendinginkan situasi dan tidak terpengaruh adanya hasutan-hasutan yang dapat memecah belah kerukunan umat beragama dan warga Negara Kesatuan RI," pesannya. (lyn/moha)