Hari Ulang Tahun (HUT) Pepabri ke- 57
Kekayaan Alam Indonesia Bisa Memicu Munculnya Ancaman
Minggu, 20 November 2016 21:00 WIBOleh Muliyanto
Oleh Muliyanto
Bojonegoro Kota-Indonesia merupakan salah satu negara dengan kekayaan sumber daya alam terkaya di dunia. Namun kekayaan itu juga bisa memunculkan berbagai ancaman di berbagai bidang, termasuk bidang pertahanan keamanan dengan negara-negara perbatasan, terorisme, hingga penyebaran narkoba.
Demikian seperti disampaikan oleh Dandim 0813 Bojonegoro Letkol Inf M. Herry Subagyo, dalam pengarahannya yang juga merupakan tindak lanjut penekanan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, terkait ancaman perspektif global pada acara Hari Ulang Tahun (HUT) Persatuan Purnawirawan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Pepabri) ke- 57 tahun 2016 di Gedung Maharani, Bakorwil Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur, Sabtu (19/11/2016).
Menurutnya, beberapa jenis ancaman pun akan semakin berkembang mulai dari ekonomi, budaya, narkoba serta ancaman lainnya untuk mempengaruhi Indonesia.
“Konflik di dunia saat ini, 70% merupakan konflik berlatar belakang perebutan minyak bumi dan sumber energi hayati. Perebutan sumber energi itu terjadi karena kebutuhan manusia yang terus meningkat, namun sumber daya alamnya semakin menipis. Sehingga, kapasitas bumi dalam memadai kebutuhan manusia pun sangat terbatas, apalagi jumlah penduduk semakin bertambah pertahunnya,” paparnya.
Lebih lanjut, Letkol Inf M. Herry Subagyo memaparkan, bahwa peta konflik kemungkinan besar akan bergeser ke negara-negara wilayah equator salah satunya yang subur adalah Indonesia. Kekayaan sumber daya alam dan energi Indonesia menjadi sasaran rebutan.
“Maka diperlukan peningkatan kewaspadaan terhadap isu-isu yang menjadi pemecah belah Negara Kesatuan Republik Indoesia (NKRI), yakni melalui persatuan dan kesatuan bangsa yang kuat,” tegasnya.
Diakhir paparan yang bertajuk Mari Kita Berjuang & Bergotong Royong Mewujudkan Indonesia sebagai Bangsa Pemenang ini Letkol Inf M. Herry Subagyo mengajak seluruh elemen masyarakat harus kembali ke falsafah Pancasila dan UUD 1945 yang merupakan pedoman hidup bangsa Indonesia.
“Karena dari Pancasila sudah tertanam mengenai menumbuhkan toleransi antar umat beragama, mengutamakan persatuan dan kesatuan diatas kepentingan pribadi, kelompok dan golongan,” pungkasnya.(mol/moha)