Nenek Sebatang Kara Tewas Gantung Diri
Senin, 14 September 2015 16:00 WIBOleh Linda Estiyanti
Oleh Linda Estiyanti
Sukosewu - Peristiwa gantung diri di Bojonegoro masih relatif tinggi. Setelah kemarin seorang kakek asal Ngraho ditemukan tewas tergantung (BBC, 9/9), tadi pagi seorang nenek asal Sukosewu ditemukan dengan keadaan yang sama di belandar rumah oleh adiknya, Senin (14/9).
Kasmi (58), warga Desa Pacing RT 01 RW 01 Kecamatan Sukosewu, nenek sebatang kara itu harus mengalami tragisnya kematian di jalan yang kurang terpuji. Ia memilih mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di belandar rumahnya yang masih beralaskan tanah.
Korban pertama kali ditemukan oleh Samirin (45), adik korban yang rumahnya berada di dekat korban. Pagi itu, sekira pukul 06.00 WIB, Samirin mencari korban yang biasanya sudah bangun dan melakukan aktivitas namun pagi itu belum keluar dari rumahnya. Selanjutnya ia mengintip dari pintu rumahnya dan mendapati korban sudah dalam keadaan menggantung di Blandar rumah dan meninggal dunia.
Terkejut dengan pemandangan tragis tersebut, selanjutnya ia melapor kepada kepala Desa Pacing dan selanjutnya ke Polsek Sukosewu. Petugas Polsek Sukosewu segera mendatangi tempat Kejadian perkara bersama Petugas Medis dari Puskesmas Sukosewu dan segera melakukan pemeriksaan pada mayat korban.
Dari keterangan keluarga diketahui bahwa Korban, Kasmi, hidup sebatang kara karena tidak mempunyai anak dan suami. Setelah beberapa waktu lalu, menjual seekor sapi miliknya ia tidak memiliki aktivitas sehingga setiap hari hanya murung atau berdiam diri di rumahnya. "Kemungkinan korban mengalami depresi karena setiap malam tidak tidur dan sering keluar rumah berjalan tak tentu arah mengelilingi Desa," ujar Samirin, adik korban.
Sementara AKP Rasito, Kapolsek Sukosewu, setelah melakukan olah TKP dan mengumpulkan bukti-bukti berupa tali plastik warna biru yang digunakan korban untuk menggantung diri, menyampaikan bahwa korban meninggal murni karena gantung diri karena tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan di tubuh korban. "Korban langsung dimakamkan di makam desa setempat," ujar AKP Rasito. (lyn/tap)