Tambang Minyak Sumur Tua Banyak Dinikmati Orang Luar
Rabu, 23 November 2016 19:00 WIBOleh Heriyanto
Oleh Heriyanto
Bojonegoro - Ironi memang ketika memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah justru dinikmati oleh orang luar Bojonegoro dan penduduk asli justru hanya menjadi penonton. Hal inilah yang membuat pemerintah mengambil solusi agar kekayaan alam di Bojonegoro ini dinikmati dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bojonegoro. Hal ini sebagaimana yang disampaikan oleh Kepala Dinas ESDM Pemkab Bojonegoro, Agus Supriyanto, di hadapan para penambang di daerah Kedewan, Rabu (23/11) pagi tadi.
Agus Supriyanto menjelaskan bahwa Pemkab Bojonegoro berusaha melindungi para penambang minyak tradisional, baik secara aturan maupun sistem. Pemkab akan melakukan pembinaan sehingga sesuai ketentuan yang berlaku.
Disisi lain pada kesempatan ini juga memberikan observasi minat jenis usaha lain selain kegiatan penambangan minyak bagi pelaku penambangan minyak pada sumur tua di Kabupaten Bojonegoro.
“Para penambang akan diberikan pelatihan sesuai keinginan. Dengan adanya hal ini adalah bentuk perhatian yang diberikan pemerintah agar penambang ini juga mempunyai keterampilan. Ini adalah salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan penambang,” ujarnya.
Salah satu penambang dari Desa Hargomulyo, Kamito menyatakan bahwa masalah utama yang dihadapi oleh penambang adalah masalah modal sehingga mau tidak mau mereka akan menggandeng pihak lain yakni para pemilik modal.
“Nah pemilik modal itu ada yang dari daerah sekitar ada pula yang dari luar Bojonegoro,” ujarnya.
Dirinya menjelaskan bahwa hasil minyak dijual ke Pertamina, namun seiring waktu harga minyak dari Pertamina jauh lebib rendah dibandingkan harga yang ditawarkan pihak lain. Oleh karenanya banyak penambang yang akhirnya menjual kepihak diluar Pertamina. Harga yang ditawarkan Pertamina ke penambang Rp 1.600.000 sampai Rp 1.800.000 untuk setiap 1000 liter minyak mentah. Sedangkan untuk masuk dipenyuling atau diolah sendiri harga mencapai Rp 2.400.000 per 1000 liter.
Kamito mengharapkan jika memang minyak harus dijual ke Pertamina seharusnya harga itu harus seimbang dan lebih tinggi sehingga tidak disuling.
Penambang minyak lainnya, Ahmad Abdul Kholik, menyatakan dengan adanya blanko yang diberikan dirinya mengharapkan ada bantuan permodalan. Dirinya ingin berwirausaha jika memang nanti tambang ini harus berhenti. “Semoga pemerintah selain mendata juga memberikan pelatihan dan permodalan sebagai denyut hidup yang baru,” ujarnya. (her/kik)