Maksimalkan Lahan Pertanian Dengan Teknik Diversifikasi
Kamis, 24 November 2016 14:00 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
SEKTOR pertanian di Bojonegoro harusnya bisa dimaksimalkan lagi. Apalagi dengan adanya slogan Bojonegoro sebagai lumbung pangan dan energi. Untuk itu, diperlukan teknik pembaharuan yang bisa digunakan untuk memaksilkan potensi lahan pertanian di Bojonegoro. Salah satunya adalah dengan cara diversifikasi tanaman.
Menurut Kuswiyanto, selaku anggota DPR RI Komisi VIII, lahan pertanian semakin lama semakin sempit, terutama wilayah Kecamatan Kapas seperti Desa Ngampel. Dengan kejadian penyempitan lahan ini, bagaimana bisa tetap memaksimalkan lahan tersebut agar hasilnya optimal.
"Salah satunya adalah diversifikasi tanaman. Dengan teknik ini bisa dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat desa yang tergabung dalam kelompok tani dan peternak," ujarnya saat meninjau lahan pertanian seluas 7 hektare milik Kelompok Tani dan Peternak Omah Embek.
Menurutnya, diversifikasi adalah model cara bertani yang patut ditiru oleh petani sekarang ini. "Diversifikasi adalah teknik menanam satu lahan dengan berbagai jenis tanaman, karena kondisi lahan yang semakin hari semakin menyempit karena pemukiman," terang Kang Kus sapaan akrabnya.
Dalam kunjungan kerjanya, Kuswiyanto merasa bangga melihat generasi yang penuh semangat seperti Ridwan. "Betapa tidak, pada era seperti ini masih ada generasi muda yang mau bersusah payah naik turun pematang untuk terus berusaha mengembangkan budi daya pertanian di wilayahnya," ungkapnya kagum.
Ridwan yang juga pengurus Karang Taruna Desa Ngampel masih mempunyai kemauan dan tekad kuat untuk terus bergelut dengan pertanian. Bersama pendampingnya berusaha mengoptimalkan lahan kelompok tani dengan berbagai macam tananam produksi pertanian disamping padi. Di antaranya bawang merah, lombok, terong, kacang tanah, dan tak kalah menariknya adalah okra.
Kuswiyanto menjelaskan, okra atau jari wanita ini adalah tanaman asli benua Afrika yang tentu mulai banyak dikenal masyarakat Indonesia beberapa tahun terakhir. "Okra bisa dimanfaatkan sebagai bahan sayur-mayur yang konon mengandung bebagai macam khasiat bagi yang mengonsumsinya," tandasnya.
Perhatian Kuswiyanto terhadap pertanian di Bojonegoro tidak setengah-setengah. Terbukti, dia selalu mendatangkan Tenaga Ahli Pertanian dan Peternakan bagi masyarakat petani yang membutuhkan bimbingan terkait lahan atau peternakan mereka.
"Mayoritas masyarakat Bojonegoro adalah petani, harapannya Visi Bojonegoro untuk mewujudkan Lumbung Pangan ini bisa benar-benar terealisasi," jelas sahabat dekat Bupati Bojonegoro itu. (ver/tap)