Ngaji Bareng di Desa Megale Kecamatan Kedungadem
Dai Kamtibmas Satukan Tekad Jaga Kesatuan NKRI
Senin, 28 November 2016 19:00 WIBOleh Linda Estiyanti
Oleh Linda Estiyanti
Kedungadem - Dalam rangka meningkatkan solidaritas dan persamaan cara pandang dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), para Dai Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) se-Kabupaten Bojonegoro menggelar acara silaturahmi dan ngaji bersama, Minggu (27/11/2016) malam.
Sekira pukul 20.00 WIB, ratusan Dai Kamtibmas binaan Polres Bojonegoro bertemu di Masjid Baitussalam Desa Megale Kecamatan Kedungadem. Dihadiri pula Kapolres Bojonegoro, anggota DPRD Kabupaten Bojonegoro, Ketua FKUB, Kapolsek, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan masyarakat Desa Megale.
Setelah dibuka dan diikuti pembacaan ayat suci Alquran oleh ustad Miftahul Huda, kemudian dilanjut dengan laporan Ketua Panitia Kyai Imam Mahmud.
Dalam kesempatan ini, Kapolres Bojonegoro AKBP Wahyu Sri Bintoro SH SIK MSi memberikan arahan mengenai situasi keamanan dan ketertiban di Kabupaten Bojonegoro.
"Situasi keamanan Bojonegoro sudah kondusif. Kita tahu bahwa situasi yang kondusif akan menunjang perekonomian dan pembangunan. Oleh karenanya kami mohon kepada Dai Kamtibmas untuk membantu menjaga dan mendoakan kinerja kepolisian dalam pemeliharaan harkamtibmas," ujar Kapolres.
AKBP Wahyu Sri Bintoro berpesan kepada Dai Kamtibmas agar menyampaikan kepada masyarakat terkait perkembangan kasus dugaan penistaan agama yang melibatkan salah satu Calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahya Purnama alias Ahok. Saat ini kasus tersebut sudah diproses secara profesional oleh Bareskrim Mabes Polri.
"Dalam proses hukum, Polri memproses sebuah permasalahan yang kemudian diserahkan kepada kejaksaan hingga proses pengadilan. Oleh karenanya kalau ada rencana aksi yang mengatasnamakan agama, kami mohon agar masyarakat tidak mudah terprovokasi," jelas Kapolres.
Perlu disadari bahwa Negara Indonesia kaya akan keberagaman suku, bangsa, dan agama, yang kemudian disatukan oleh Pancasila. Sampai saat ini, isu-isu yang beredar di media luas, tentang aksi tersebut, berpotensi memecah belah persatuan. Masyarakat harus cerdas dalam memilih media.
"Jangan terprovokasi oleh isu yang beredar di media, apalagi informasi yang tidak utuh yang berpotensi menimbulkan perpecahan. Pilih media yang memberikan informasi secara utuh," pesan AKBP Wahyu Sri Bintoro.
Sementara, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Bojonegoro KH Alamul Huda dalam acara ini menyampaikan, Dai Kamtibmas harus mempunyai konsistensi dalam membantu menjaga kamtibmas.
"Dai Kamtibmas harus berkomitmen membantu menjaga Bojonegoro dan keutuhan NKRI, sehingga akan hadir bersama santri dalam kegiatan istighosah untuk mendoakan Indonesia pada acara doa bersama di Alun-Alun Bojonegoro, 2 Desember mendatang," katanya. (lyn/tap)