Penjualan Menurun, Perajin Ledre di Padangan Tetap Bertahan
Rabu, 30 November 2016 07:00 WIBOleh Sucipto
Oleh Sucipto
Padangan - Penjualan ledre selama empat bulan belakangan mengalami penurunan. Kondisi inilah yang dikeluhkan para produsen maupun penjual.
Seperti halnya yang dialami salah seorang perajin ledre di Padangan, Nyonya Seger. Dia mengaku, akibat permintaan menurun menjadikan omzet penjualan ledre Nyonya Seger turun pula.
"Sejak bulan Agustus lalu penjualan ledre terus menurun. Mungkin karena orang lagi ngurusi anak sekolah, ngurusi karnaval, belum lagi ngurusi acara yang lain. Sehingga jarang orang yang bepergian," ucap Nyonya Seger pada beritabojonegoro.com yang bertandang ke rumahnya, Selasa (29/11/2016).
Menurut wanita yang akrab disapa Mak Nyo ini, meskipun tidak seramai waktu-waktu sebelumnya dirinya tetap bersyukur karena masih rutin menerima order dari beberapa outlet pelanggannya.
"Order masih tetap rutin. Dan saya tetap menjaga kualitas produk. Saya tidak mau nama yang sudah kami jaga selama puluhan tahun ini terganggu hanya karena kualitas yang tidak baik," ujar wanita 68 tahun ini.
Di tangan Mak Nyo, camilan berkomposisi tepung beras, tepung tapioka, gula, vanili, santan, dan pisang raja ini harus dijaga keistimewaan rasanya.
"Saya itu generasi kedua pembuat ledre. Saya senang karena camilan khas Bojonegoro ini masih bisa bertahan hingga sekarang. Mudah-mudahan Desember nanti ada kenaikan penjualan ledre, karena sudah musim liburan," ujar nenek satu cucu ini berharap. (cip/tap)