Pemkab Bojonegoro Bentuk Klaster Logistik Penanggulangan Bencana
Selasa, 30 September 2025 15:00 WIBOleh Tim Redaksi
Bojonegoro - Pemerintah Kabupaten Bojonegoro mengambil langkah progresif dalam kesiapsiagaan bencana dengan membentuk Klaster Logistik Penanggulangan Bencana. Pembentukan klaster tersebut bertujuan untuk memastikan distribusi bantuan logistik bagi korban bencana berjalan cepat, tepat, dan transparan.
Sosialisasi Pembentukan Klaster Logistik Penanggulangan Bencana digelar di Pendopo Pemerintah Kabupaten Bojonegoro pada Selasa, (30/09/2025). Acara ini dihadiri oleh berbagai elemen, mulai dari Organisasi Perangkat Daerah, Camat, akademisi, hingga lembaga swasta dan relawan.
Dalam sambutannya, Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, menekankan urgensi pembentukan klaster logistik ini. Bojonegoro menghadapi sejumlah ancaman bencana yang signifikan. Termasuk kawasan hutan yang luas, sekitar 40 persen kawasan Bojonegoro adalah wilayah hutan menjadi tantangan dan potensi daerah.
"Kawasan hutan yang luas di Bojonegoro dan kondisinya gundul berdampak besar terhadap ancaman bencana seperti kekeringan, longsor, [dan] banjir bandang," ujar Bupati Setyo Wahono.
Selain itu, panjangnya aliran sungai Bengawan Solo yang melintasi Kabupaten Bojonegoro juga menjadi ancaman sekaligus potensi, ditambah lagi dengan aktivitas pengeboran minyak dan gas. Menurut Bupati, adanya Klaster Logistik ini akan mempermudah identifikasi kebutuhan yang cepat untuk sinkronisasi lintas sektoral dan lembaga.
"Hal ini krusial untuk memenuhi standar pelayanan minimum di bidang kebencanaan," terangnya.
Sementara, Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro, Heru Wicaksi, melaporkan bahwa pembentukan Klaster Logistik ini memiliki tujuan utama untuk mempercepat dan mempermudah kolaborasi serta koordinasi multi-pihak.
"Maksud utama dari kegiatan ini adalah membangun fungsi komunikasi dan koordinasi antar elemen dalam penanganan bencana yang efektif dan efisien," jelas Heru Wicaksi.
Klaster Logistik yang dibentuk melibatkan Pemerintah, swasta, dan masyarakat. Tujuannya adalah memastikan bantuan sampai tepat waktu, tepat sasaran, dan terorganisir dengan baik, sehingga dapat mempercepat pemulihan masyarakat terdampak bencana sekaligus memperkuat kesiapsiagaan daerah secara keseluruhan.
Kegiatan sosialisasi ini diikuti oleh 125 peserta yang terdiri dari TNI, Polri, OPD, Camat, Akademisi, PMI, BAZNAS, BASARNAS, BULOG, PDAM, lembaga swasta, dan relawan. Narasumber dihadirkan langsung dari Direktur Optimalisasi Jaringan Logistik dan Peralatan BNPB RI dan Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jawa Timur.
Menurut Heru, pembentukan klaster ini didasari oleh sejumlah regulasi, termasuk Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2027 tentang Penanggulangan Bencana dan Peraturan BNPB terkait Sistem Manajemen Logistik dan Peralatan. Pembiayaan kegiatan bersumber dari APBD Kabupaten Bojonegoro tahun anggaran 2025. (red/imm)