Anisa di Mata Temannya, Nuke Wulan Romadhoni
Sebelum Meninggal Nisa Minta Diputarkan Lagu Kelayung-Layung
Rabu, 14 Desember 2016 20:00 WIBOleh Sucipto
Oleh Sucipto
Padangan - Sama sekali tidak terpikirkan oleh Nuke Wulan Romadhoni, jika Senin itu adalah hari terakhir dia bisa bergurau dengan Anisa Nur Hidayati, korban meninggal karena tercebur dari jembatan KA di Padangan. Teman bermainnya ini (Anisa) juga tidak menunjukkan sikap aneh saat berdua dengannya di jembatan.
"Sebelum main bareng di jembatan, kami berdua sempat membeli bakso. Nisa habis semangkuk bakso, dibumbui pedas sekali. Karena saya tahu, dia suka makanan yang pedas-pedas," cerita Nuke pada beritabojonegoro.com (BBC).
Lebih lanjut Nuke menceritakan, beberapa kali dia selfie bareng Nisa, sebelum siswi Kelas VIII SMP Negeri 1 Padangan ini terpeleset dan jatuh dari jembatan.
"Itu pertama kalinya saya dan Anisa main di jembatan. Ketika saya melihat dia terperosok itu, spontan saya berteriak minta tolong. Kebetulan di dekat situ ada beberapa orang sedang memancing," lanjut Nuke tanpa bisa menutupi kesedihannya.
Nuke menambahkan, hampir setiap hari Nisa main ke rumahnya. Kebetulan rumahnya berhadapan dengan rumah orang tua Nisa.
"Malam sebelum meninggal, Nisa main di rumahku sampai jam 21.30 Wib. Paginya, dia ke sini lagi minta diputarkan lagu Kelayung-Layung. Padahal lagu itu mengisahkan tentang kematian," ujar Nuke mengenang permintaan Nisa.
Siangnya, kematian benar-benar menjemput anak ketiga pasangan Kasdiyanto dan Fitri ini. Padahal, lagu Kelayung-Layung belum sempat didengarkan Nisa karena permintaannya belum dipenuhi. (cip/moha)