Penambangan Pasir Mekanik Masih Marak
Sabtu, 19 September 2015 07:00 WIBOleh Mulyanto
Oleh Mulyanto
Kalitidu – Meski sudah sering dilakukan operasi dan penangkapan, aktivitas penambangan pasir memakai mesin mekanik di bantaran Sungai Bengawan Solo masih saja berlangsung. Seperti halnya yang tampak di kawasan Desa Sukoharjo, Kecamatan Kalitidu.
Berdasarkan pantauan jurnalis BeritaBojonegoro.com (BBC) saat mengikuti kegiatan ider-ider Bengawan Solo, tampak aktivitas penambangan pasir memakai mesin mekanik masih saja ada di bantaran sungai. Kegiatan tambang pasir memakai mesin penyedot itu membuat bantaran sungai longsor dan rusak.
Mesin-mesin mekanik atau mesin diesel penyedot pasir itu tampak diletakkan di pinggir sungai dan dibiarkan menyala menyedot pasir secara masif. Selain itu, ada dua mesin mekanik yang dipasang di sebuah tempat mengapung di permukaan Sungai Bengawan Solo. Namun, mesin penyedot pasir itu tidak menyala.
Menurut Budi, warga Desa Sukoharjo, Kecamatan Kalitidu, kegiatan menambang pasir dengan memakai mesin penyedot pasir masih saja marak terjadi. Setiap hari, kata dia, ada ratusan truk pengangkut pasir yang hilir mudik keluar masuk dari lokasi penambangan pasir tersebut.
“Iya masih saja ada warga yang menambang pasir memakai mesin mekanik itu. Tetapi, warga lainnya menambang pasir secara tradisional,” ujar Budi pada BBC.
Dari pantauan, mulai dari kawasan Bendungan Gerak di Desa Ringinrejo, Kecamatan Kalitidu sampai di Banjarsari, Kecamatan Trucuk, banyak sekali penambang pasir secara tradisional yang beraktivitas saat musim kemarau ini. Bahkan, jumlah titik penambangan pasir itu mencapai 50 lebih. (mol/kik)