DPRD Harapkan BBS Tidak Hanya Menjadi Makelar Bisnis
Kamis, 16 Maret 2017 11:00 WIBOleh Piping Dian Permadi
Oleh Piping Dian Permadi
Bojonegoro Kota - Komisi B DPRD Bojonegoro berharap ada kemajuan sektor bisnis yang dikerjakan oleh badan usaha milik daerah (BUMD) PT Bojonegoro Bangun Sarana (BBS) tahun 2017 ini. Harapanya tidak ada lagi kesan PT BBS hanyalah perusahaan makelar saja, namun ikut terjun ke dalam bisnis itu sendiri.
Dalam pemaparan rencana kerja jangka pendek dan jangka panjang bersama Komisi B DPRD Bojonegoro Senin (13/03/2017) lalu DPRD meminta keseriusan BBS untuk turut bekerja di lini bisnis yang dipilih. Untuk meninggalkan kesan PT BBS yang dikatakan hanya perusahaan makelar saja.
"Misal di bidang pengadaan barang dan jasa, atau kontruksi, bisa saja yang pasti BBS ini bekerja," kata Ketua Komisi B DPRD Bojonegoro Sigit Kushariyanto.
Sigit mengatakan, BBS juga tidak perlu terpaku pada bisnis di bidang migas saja. Harapanya banyak lini bisnis yang bisa digarap oleh PT BBS untuk menggerakkan roda perusahaan.
BBS sabagai salah satu BUMD di Bojonegoro diharapakan bisa menjadi holding company yang memiliki banyak lini bisnis. Seperti di bidang kontruksi, pengadaan barang dan jasa, pariwisata, dan lain sebagainya. "Ya harapanya seperti itu jika memang ada rencana pembentukan anak perusahaan seperti yang disampaikan manajemen," jelas Sigit.
Anggota Komisi B lain, Suwito, yang juga hadir dalam paparan tersebut menambahkan, agar PT BBS memperbaiki rencana kerja yang saat ini akan dikerjakan. Bisnis plan yang diberikan harus jelas jika memang PT BBS ingin bergerak sebagai perusahaan sebagaimana mestinya.
"Jadi mulai dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, target , apa yang akan dikerjakan harus jelas," kata Suwito.
Sementara Itu Lasuri menambahkan, BBS harus bisa menangkap peluang bisnis yang ada. Jika memang benar ingin melakukan jual beli solar, maka komisi B sangat mendukung hal itu.
"Kita siap mendukung, di wilayah barat dan selatan itu kebutuhan petani akan solar sangat besar, BBS bisa kalau mau mengembangkan itu," ungkapnya.
Menanggapi hal itu Direktur Operasional PT BBS Toni Ade Irawan mengatakan, senang jika DPRD mendukung rencana pengembangan bisnis oleh PT BBS. Seperti pengalaman - pengalaman tahun sebelumnya dalam lelang proyek oleh Pemkab Bojonegoro BBS selalu mengalami kegagalan.
Hal ini bakal diantisipasi dengan dibentuknya anak perusahaan PT BBS pada nantinya. Yang mana dalam susunan manajemen di dalamnya, nanti tidak ada PNS yang menjabat, sehingga bisa mengikuti proses lelang.
"Rencana akan kita bentuk anak perusahaan sesuai pengalaman yang membuat kami cukup kecewa pada tahun sebelumnya," kata Toni.
Selain itu PT BBS juga berencana untuk bekerjasama dengan PT Tiera dengan membentuk Joint operasi (JO). Dimana nantinya manajemen kedua perusahaan bisa bekerjasama dalam pengerjaan proyek.
"Ini kita bekerja bentuknya sharing manajemen, selain itu jika sudah berjalan kita bakal mendapatkan jatah 2,1 juta liter solar setiap bulannya dengan harga rendah, itu bisa kita jual," pungkas Toni. (pin/kik)