Musim Hujan, Waduk Buatan Lapangan Banyu Urip Tampung Air
Rabu, 29 Maret 2017 13:00 WIBOleh Heriyanto
Oleh Heriyanto
Bojonegoro – Selama musim hujan waduk buatan yang berada di dalam lapangan minyak dan gas bumi (migas) Banyu Urip, Blok Cepu, di Kecamatan Gayam, menampung air yang berasal dari Sungai Bengawan Solo. Air yang disedot dari Sungai Bengawan Solo lalu dialirkan ke waduk buatan itu sebanyak 600 liter per detik.
Menurut Juru Bicara ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) Rexy Mawardijaya, pengambilan air dari Sungai Bengawan Solo lalu dialirkan ke waduk buatan itu hanya dilakukan pada saat musim hujan. Yakni, pada saat kondisi Sungai Bengawan Solo sedang penuh.
“Saat musim kemarau ya air Bengawan Solo tidak diambil. Jadi, di sana sudah ada alat ukur ketinggian air. Pada ketinggian tertentu air secara otomatis bisa disedot dan pada ketinggian tertentu air tidak bisa diambil,” ujarnya.
Menurutnya, air di waduk buatan itu ditampung dan digunakan untuk keperluan penyedotan dan injeksi minyak mentah lapangan Banyu Urip. Air di waduk buatan itu kini juga menjadi tempat alamiah bagi kawanan burung, ikan, dan hewan lainnya. Waduk buatan itu mampu menampung air sebanyak 400 juta kubik. (her/kik)