Kebakaran Dua Rumah di Sumbertlaseh
Korban Tidak Ada di Rumah Saat Kejadian
Selasa, 06 Oktober 2015 05:30 WIBOleh Linda Estiyanti
Oleh Linda Estiyanti
Dander-Saat kebakaran terjadi, Siswoto (55) maupun Subeki (33) sedang tidak berada di rumahnya. Siswoto sedang berada di Rumah Sakit serta Subeki sedang istirahat di rumah miliknya yang lain, di desa setempat juga.
Ketua RW 01 Desa Sumbertlaseh, Nafik (47), mengatakan bahwa Siswoto sedang berada di rumah sakit sejak empat hari yang lalu. Siswoto sedang menunggu istrinya yang sedang sakit darah tinggi.
"Istrinya sedang kena serangan darah tinggi. Sejak Jum'at (02/10) kemarin, istri Pak Siswoto masuk rumah sakit," katanya. Nafik belum berani memberi kabar kepada Siswoto karena khawatir berdampak pada penyakit istri korban bertambah parah.
Siti Fatimah , istri Siswoto, terkena serangan darah tinggi pada jum'at lalu setelah pulang dari rewang di rumah kerabat yang punya hajat. Sehingga, saat kejadian, korban tidak tahu, karena sedang tidak berada di rumah. Ketiga anak Siswoto sendiri juga tidak ada di rumah. Mereka sudah berkeluarga dan berumah sendiri.
Nafik melanjutkan, saat kejadian, sebenarnya ada orang yang berada di rumah korban. Orang itu adalah teman Siswoto, yang berasal dari Kudus, Jawa tengah. "Warga tidak mengenalnya. Dia adalah teman kerja Siswoto menebas padi (gabah). Saat kejadian, orang itu sedang tidur di kamar," terang Nafik. Untung saja, dia dibangunkan oleh warga dan dibawa keluar.
Rumah Siswoto terbuat dari tembok yang kuat. Luas rumah 10 x 12 m. Rumah itu ludes terbakar. Tidak ada barang milik korban yang bisa diselamatkan. Semuanya dilalap api. Hanya sepeda motor milik teman Siswoto yang bisa dikeluarkan, lanjut Nafik, yang diparkir di ruang depan dalam rumah, dan uang milik orang itu yang dipondong dalam tas dia begitu keluar.
Sedangkan rumah milik Subeki, juga tidak ditinggali saat peristiwa nahas itu terjadi. Nafik menerangkan, rumah Subeki memang tidak ditempati lagi oleh pemiliknya. Rumah itu peninggalan orang tuanya dan Subeki sendiri sudah punya rumah sendiri tak jauh dari lokasi.
Subeki, saat ditemui BBC, sebutan BeritaBojonegoro.com, mengatakan bahwa rumahnya memang tidak dia tempati lagi. "Saya fungsikan rumah itu untuk beberapa pelajar SMA. Daripada tidak ada yang menempati, lebih baik dirawat oleh anak-anak itu," terang Subeki yang sudah merelakan ruamh miliknya beserta beberapa isinya terbakar. Namun tidak separah rumah Siswoto, rumah milik Subeki hanya terbakar bagian dapurnya, yang dekat dengan rumah milik Siswoto.
"Saya segera mendobrak dinding rumah. Untung saja, anak-anak juga sedang keluar rumah," katanya. Karena mobil Damkar segera datang, api segera bisa dipadamkan dan rumahnya pun segera terselamatkan dari amukan api. (lyn/moha)