Target DBH Migas Tahun 2016 Sekitar Rp 1,4 Triliun
Kamis, 08 Oktober 2015 07:00 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
Kota - Target penerimaan dana bagi hasil minyak dan gas bumi (DBH Migas) Kabupaten Bojonegoro tahun 2016 diperkirakan meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2015.
Menurut Sekretaris Badan Pendapatan Daerah (Bapeda) Kabupaten Bojonegoro, Waji mengatakan, peningkatan DBH Migas 2016 itu karena adanya puncak produksi proyek lapangan Banyu Urip, Blok Cepu yang dioperatori ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), anak perusahaan Exxon Mobil Corporation asal Amerika Serikat.
"Peningkatan itu dengan asumsi harga minyak mentah 50 dolar per barel dengan target puncak produksi 205 ribu barel per hari dari Blok Cepu," ujarnya, Kamis (08/10)
Target penerimaan DBH Migas 2016 dipasang dua komponen, yakni untuk DBH Migas pendidikan senilai Rp 41.137 miliar, dan 15 persen DBH Migas sebesar Rp 1.358.863.000. Sehingga total senilai Rp 1,4 triliun.
"Sedangkan untuk DBH Gas Bumi senilai Rp 3,4 miliar," tambahnya.
Prediksi lifting migas di tahun 2016 ini sebesar 33 juta barel pertahun, atau 91 ribu barel per hari. Dengan perkiraan ICP nilai minyak mentah 50 dolar per barel. Sementara asumsi produksi lifting migas sebesar 231 barel perhari.
"Produksi dari Blok Cepu 205 barel per hari, Petrochina sebesar 23 ribu barel per hari, Pertamina 3 ribu barel perhari. Tapi kondisinya terus merangkak," katanya.
Sementara pada tahun 2015 target induk perolehan DBH Migas senilai Rp 1,038 triliun. Dari target tersebut, hingga bulan september ini sudah terealisasi sebesar 71 persen.
Dengan rincian, DBH Migas Rp 793.834.747.827 dan DBH Migas pendidikan sebesar Rp 26.011.331.431. Sedangkan DBH gas bumi Rp 4.717.014.745
"Realisasi sampai bulan September 71 persen. Atau senilai Rp 745 miliar, dari target induk, Rp 1.038 triliun," terangnya.
Jumlah tersebut, lanjut dia diperkirakan masih bertambah, karena pencairan terakhir untuk DBH Migas sampai bulan November 2015. (ver/kik)
Foto lokasi Blok Cepu di Bojonegoro