Alat Kompresor Flaring Rusak
Flaring Dimatikan, Pekerja Blok Cepu Dievakuasi di Titik Kumpul Aman
Kamis, 08 Oktober 2015 18:00 WIBOleh Nasruli Chusna
Oleh Nasruli Chusna
Gayam – Pembakaran gas suar bakar (flaring) di lokasi lapangan minyak mentah lapangan Banyu Urip, di Kecamatan Gayam sempat dimatikan selama kurang lebih sepuluh menit pada Kamis (08/10) pukul 14.20 WIB. Karena khawatir terjadi kebocoran gas asam sulfat (H2S) yang bisa membahayakan para pekerja yang sedang bekerja di lokasi Blok Cepu, para pekerja sempat dievakuasi di lokasi titik kumpul aman yang disebut muster point.
Menurut salah satu pekerja di lokasi proyek Blok Cepu yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan, saat itu alat compressor yang dipakai untuk pembakaran gas mati atau rusak sehingga obor (flare) juga ikut mati. Maka, kata dia, dari matinya obor itu menyebabkan gas H2S turun ke bawah. Namun, kata dia, kejadian itu cuma sebentar yakni sekitar 10 menit.
“Tadi semua pekerja sempat dievakuasi ke titik kumpul. Tidak ada korban jiwa,” ujarnya pada BBC, sebutan BeritaBojonegoro.com, Kamis (08/10)
Ia mengatakan, saat itu dirinya dan pekerja sempat keluar dari lokasi proyek namun akhirnya balik lagi ke titik kumpul aman.
Sementara itu menurut Field Public and Government Affairs Manager EMCL (Exxon Mobil Cepu Limited), Rexy Mawardijaya, mengatakan, iya memang tadi sempat alarm dinyalakan sebagai tanda terjadinya bahaya. Obor gas suar bakar juga sempat dimatikan selama beberapa menit. Kemudian, para pekerja dikumpulkan atau dievakuasi ke titik kumpul aman atau biasa disebut muster point.
“Iya tadi sempat terjadi kerusakan alat sehingga flaring (gas suar bakar) sempat dimatikan,” ujarnya.
Ia menuturkan, ketika obor gas suar bakar dimatikan maka secara otomatis sumur menutup dengan sendirinya. Sehingga, tidak ada gas yang keluar melalui flare tersebut. “Ini sebenarnya kejadian biasa. Dan para pekerja juga sudah dilatih dengan situasi seperti ini,” tutur Rexy.
Menurut Rexy Mawardijaya, hingga saat ini ia mengklaim tidak ada laporan kebocoran gas H2S. Tim EMCL, kata dia, sedang melakukan tindakan yang diperlukan untuk beroperasinya kembali produksi lapangan migas Blok Cepu tersebut.
“Sekarang situasinya sudah normal seperti biasa,” ujarnya. (rul/kik)