Tripatra Bangun Masjid Berkapasitas 3000 Jamaah
Rabu, 14 Oktober 2015 16:00 WIBOleh Nasruli Chusna
Oleh Nasruli Chusna
Gayam - Sejak akhir Agustus lalu, ribuan karyawan yang bekerja di EPC-1 Proyek Banyu Urip, Desa Gayam, tak perlu lagi berjalan ke masjid kecil di depan kantor TF untuk melaksanakan salat Jumat. Itu karena PT Tripatra Engineers and Constructors telah membangun masjid besar, yang mampu menampung lebih dari 3000 jamaah.
Menurut Communication Specialist PT Tripatra Engineers and Constructors, Fajar Shodik, ribuan karyawan Tripatra dan sub kontraktor memang mayoritas beragama Islam. Sehingga pihaknya menyediakan Masjid dengan kapasitas sangat besar, karena masjid yang ada sebelumnya sudah tidak mampu menampung jumlah jamaah ketika salat Jumat.
"Di masjid yang ada sebelumnya, setiap salat Jumat selalu dipenuhi jamaah sampai tidak muat, sehingga banyak jamaah yang terpaksa salat jumat di luar masjid. Oleh karena itu, manajemen akhirnya membuatkan lagi sebuah masjid yang memiliki kapasitas lebih besar di dalam komplek EPC-1 Banyu Urip. Masjid tersebut kita namakan Masjid Al-Ukhuwah," jelas Shodik.
Sedangkan masjid sebelumnya, yang memiliki kapasitas sekitar 500 jamaah, saat ini masih tetap difungsikan sebagai tempat ibadah bagi para karyawan setiap hari. Hanya saja, tambah Shodik, untuk salat jumat, dipusatkan di Masjid yang baru, yang memiliki kapasitas jauh lebih besar.
‘’Keberadaan masjid baru ini kami diharapkan juga dapat memudahkan karyawan untuk melaksanakan salat, mengingat letaknya yang lebih dekat dengan area kerja para Karyawan. Hal ini sejalan dengan kebijakan perusahaan yang memberikan hak penuh kepada karyawannya untuk dapat melaksanakan ibadah dengan nyaman," papar pria berkacamata itu.
Dengan jumlah jamaah yang sangat banyak, selain dibangun masjid dengan kapasitas besar, Tripatra, papar Shodik, juga menyediakan tempat wudhu yang memadai dengan puluhan kran air, puluhan kipas angin, serta sound system berkapasitas besar.
Lebih jauh, Shodik juga menjelaskan bahwa di masjid yang mayoritas digunakan oleh jamaah laki-laki tersebut juga terdapat ruangan khusus jamaah perempuan. "Jumlah jamaah perempuan memang relative sedikit. Namun kami tetap menyediakan ruangan khusus perempuan, agar karyawan perempuan merasa nyaman bertukar pakaian dan memakai mukena, pada saat hendak melaksanakan solat di masjid," ungkap pria asal Pekalongan tersebut.
Diakui oleh Shodik, meskipun sudah banyak dibangun shelter-shelter kecil di area EPC-1 Banyu Urip, namun Masjid Al-Ukhuwah saat ini masih menjadi shelter atau tempat istirahat favorit para pekerja, usai menunaikan shalat. ‘’Kita sudah banyak membangun shelter. Tapi, jika habis shalat, karyawan biasanya memilih untuk beristirahat di masjid daripada di shelter, sebelum melakukan aktivitas di lapangan,’’ jelas Shodik. (rul/moha)