Pemkab Bojonegoro Gelar Bojonegoro Investor Day
Minggu, 25 Februari 2018 17:00 WIBOleh Mulyanto *)
*Oleh Mulyanto
Surabaya - Banyak cara yang ditempuh oleh Pemerintah Kabupaten Bojonegoro untuk menarik investor agar berinvestasi di Bojonegoro. Seperti yang dilakukan pada Sabtu (24/02/2018) kemarin malam, bertempat di Hotel Bumi Surabaya, Pemkab Bojonegoro menggelar Bojonegoro Investor Day.
Acara yang baru pertama kali digelar tersebut dihadiri kurang lebih 100 orang, terdiri dari investor potensial dari berbagai bidang, mulai yang berbasis minyak dan gas, manufaktur, industri pertanian, perkebunan dan buah-buahan, industri pariwisata, industri tekstil dan industri berbasis IT.
Bupati Bojonegoro, Dr H Suyoto MSi, yang menjadi narasumber dalam kegiatan tersebut menjelaskan tentang prioritas pembangunan, persyaratan perizinan, insentf investasi, tenaga kerja, akses wilayah, ketersediaan lahan dan pasokan listrik.
Dalam acara tersebut juga ditampilkan visualisasi Bojonegoro melalui foto-foto wilayah dan hasil pembangunan, produk usaha kecil dan mikro yang berbahan kayu, kain batik dan industri kecil lannya.
Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkab Bojonegoro, Heru Sugiharto menjelaskan, beberapa hal positif untuk berinvestasi di Bojonegoro diantaranya, adanya komitmen total pemerintah untuk mempermudah para investor dengan didukung keterbukaan.
“Para investor dapat berinvestasi di Bojonegoro sekaligus juga dapat bekerjasama atau berkolaborasi dengan BUMD yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Bojonegoro.” jelas Heru.
Pemkab Bojonegoro juga telah melakukan penataan ruang (spasial) yang mengarahkan bagi lokasi khusus industri, permukiman, daerah pertanian dan bidang usaha lainnya, sehingga para investor tidak perlu khawatir terkait permasalahan sosial.
Selain itu para investor akan didukung dalam hal ketersediaan lahan, baik dengan membeli maupun dikerjasamakan dengan pemerintah maupun dengan pihak lain, seperti misalnya Perhutani .
“Pemkab Bojonegoro akan memberikan kemudahan atau penyederhanaan proses perizinan. Tidak ada pungutan liar yang membebani proses investasi di Bojonegoro,” jelas Heru.
Heru menambahkan, sebelumnya Pemkab Bojonegoro juga telah mengeluarkan paket kebijakan dibidang investasi, yakni insentiv investasi.
“Insentif investasi bagi investor, terutama insentif di sektor pajak,” imbuh Heru.
Masih menurut Heru, bahwa Pemkab Bojonegoro juga mengeluarkan kebijakan adanya pembiayaan khusus terkait tenaga kerja yang diistilahkan sebagai Upah Minimum Perdesaan (UMP) yaitu sebesar Rp 1.005.000.
“Investor akan mudah mencari tenaga terampil, karena pemerintah telah melatih tenaga vocasional hampir 12.000 orang.” lanjut Heru.
Di Bojonegoro, lanjut Heru, terdapat lembaga pendidikan cabang Politeknik Malang atau cikal bakal Akademi Komunitas Negeri Bojonegoro, yang diproyeksikan mencetak tenaga terampil. Sedangkan untuk akses wilayah, telah didukung jalan dan jembatan yang layak dan untuk pengiriman, sudah tersedia jalaur kereta api double track. Di lain pihak, di Bojonegoro juga tersedia bahan baku, baik yang berbasis minyak dan gas, juga beberapa bahan dasar untuk keramik, industri berbasis argo atau buah dan sayur serta ketersediaan pasokan listrik dari PLN.
“Pemkab Bojonegoro memiliki BUMD di sektor bank, hotel, air bersih dan sektor hulu dan hilir migas, yang siap berkolaborasi dengan para investor.” pungkas Heru. (mol/imm)