Peristiwa Orang Tenggelam
Nenek Berusia 90 Tahun Warga Ngraho, Ditemukan Meninggal Dunia Tenggelam di Sungai
Minggu, 01 April 2018 16:00 WIBOleh Redaksi
Oleh Redaksi
Bojonegoro (Ngraho) - Seorang nenek bernama Sonah (90), warga Dusun Kayen Desa Klempun RT 007 RW 003 Kecamatan Ngraho Kabupaten Bojonegoro, pada Minggu (01/04/2018) sekira pukul 13.00 WIB siang tadi, ditemukan meninggal dunia, terapung di sungai yang berada di dusun setempat. Diduga sebelum meninggal, penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi yang telah lama diderita korban kambuh dan tidak ada yang menolong, hingga korban tercebur ke dalam sungai dan tenggelam, yang akhirnya mengakibatkan korban meninggal dunia.
Menurut keterangan Kapolsek Ngraho, AKP H Purwanto S SH, yang dikutip dari keterangan saksi-saksi, bahwa kronologi penemuan korban bermula pada Minggu (01/04/2018), sekira pukul 06.00 WIB, anak korban yang bernama Surati (50), berangkat ke hutan untuk mencari kayu bakar.
Sekira pukul 09 00 WIB, anak korban kembali pulang ke rumah dan melihat korban masih tidur di kamarnya.
“Selanjutnya anak korban mandi dan tidur,” terang Kapolsek.
Sekitar pukul 12.00 WIB, saksi Agung Bayu Saputra (14), yang juga tetangga korban, berangkat ke kali Kayen untuk mencari ikan dan saat itulah saksi Agung melihat ada orang terapung dengan posisi tertelungkup dan dalam kondisi telanjang di dalam kali.
“Karena takut, kemudian saksi Agung kembali pulang dan memberitahu saksi Umi Tasmi (45) yang juga tetangga korban, tentang adanya orang terapung di sungai Kayen.” jelas Kapolsek.
Selanjutnya kedua saksi bergegas menuju sungai kayen, untuk melihat dan memastikan orang yang tenggelam tersebut, yang ternyata setelah didekati dan dilihat, yang terapung tersebut adalah korban yang sudah dalam kondisi meninggal dunia.
“Setelah itu saksi melaporkan peristiwa tersebut ke perangkat desa setempat dan selanjutnya di laporkan ke Polsek Ngraho.” imbuh Kapolsek.
Setelah pihaknya menerima laporan, Kapolsek bersama anggota dan petugas medis dari Puskesmas Ngraho, segera menuju lokasi kejadian guna melakukan identifikasi dan olah TKP. Dan berdasarkan hasil olah TKP, di lokasi kejadia terdapat bekas kaki korban terpeleset , ditemukan 1 (satu) buah sabun mandi warna merah, 1 (satu) buah wadah sabun dari botol bekas air mineral, 1 (satu) lembar jarit warna coklat dan 1 (satu) kutang warna hijau. Dan setelah dilakukan olah TKP, selanjutnya jenazah korban dibawa ke rumah duka.
“Diduga sebelum tenggelam, korban terpeleset terlebih dahulu, dan tercebur ke sungai lalu tenggelam.” imbuh Kapolsek.
Sedangkan berdasarkan hasil visum luar yang dilakukan oleh dr Punita Surya dari Puskesmas Ngraho, tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban.
“Penyebab kematian korban murni karena tenggelam.” jelas Kapolsek.
Sedangkan berdasarkan keterangan keluarganya, korban memiliki penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi yang telah lama diderita dan korban sering mengalami sakit pada kepalanya.
“Diduga penyakit korban kambuh dan tidak ada yang menolong, hingga korban tercebur ke dalam sungai dan tenggelam, yang akhirnya mengakibatkan korban meninggal dunia.” terang Kapolsek.
Atas terjadinya peristiwa tersebut, ahli waris korban menerima peristiwa ini sebagai musibah dan meminta untuk tidak dilakukan otopsi dengan dibuatkan surat pernyataan tidak bersedia dilakukan autopsi mayat.
“Selanjutnya setelah dibuatkan berita-acara yang diketahui dan disaksikan perangkat desa setempat, jenazah diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.” lanjut Kapolsek
Menyikapi peristiwa tersebut, tak lupa melalui media ini Kapolsek menghimbau kepada warga masyarakat yang memiliki keluarga yang telah berusia lanjut, agar jangan dibiarkan melakukan kegiatan sendirian, terutama kegiatan yang berpotensi menimbulkan musibah, seperti mandi di sungai sendirian atau pergi ke hutan sendirian.
“Semoga kejadian orang tenggelam di sungai tidak terjadi lagi,” harapnya. (red/imm)