Peristiwa Orang Meninggal Mendadak
Diduga Hipertensi Kambuh, Seorang Pekerja Bangunan di Sukosewu Meninggal di Tempat Kerja
Kamis, 05 April 2018 18:00 WIBOleh Imam Nurcahyo
Oleh Imam Nurcahyo
Bojonegoro (Sukosewu) - Seorang pekerja bangunan bernama Musa (55) warga Desa Semen Kidul RT 001 RW 002 Kecamatan Sukosewu Kabupaten Bojonegoro, pada Kamis (05/04/2018) sekira pukul 08.30 WIB, meninggal dunia mendadak saat sedang bekerja di rumah tetangganya. Sebelumnya, korban sedang bekerja bersama rekannya, namun tiba-tiba korban kejang-kejang dan saat hendak ditolong oleh rekan kerjanya dan pemilik rumah, korban diketahui telah meninggal dunia. Diduga penyebab kematian korban karena penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi yang diderita korban kambuh secara mendadak.
Kapolsek Sukosewu, AKP Pujiono SH, kepada media ini menerangkan bahwa berdasarkan keterangan saksi Yudi (28) pemilik rumah dan saksi Sujoko (25) rekan kerja korban, yang keduanya warga Desa Semen Kidil RT 002 RW 003 Kecamatan Sukosewu, bahwa pada Kamis (05/04/2018) sekira pukul 07.00 WIB, korban bersama saksi Sujoko, tiba di rumah saksi Yudi, untuk mulai bekerja sebagai pekerja bangunan. Sekira pukul 08.30 WIB, tiba-tiba korban tergeletak dan kejang-kejang.
“Kedua saksi berupaya menolong korban, namun saat itu korban diketahui sudah tidak bernafas atau meninggal dunia, sehingga kedua saksi segera meminta tolong pada tetangga sekitarnya,” jelas kapolsek.
Kapolsek menuturkan, setelah pihaknya menerima laporan, dirinya bersama anggota segera mendatangi TKP bersama petugas medis dari Puskesmas Sukosewu, guna melakukan identifikasi dan olah TKP.
Berdasarkan hasil identifikasi terhadap jenazah korban, diketahui ciri-ciri korban, panjang mayat 165 sentimeter, kulit sawo matang, rambut hitam lurus.
“Korban memakai celana panjang warna hitam dan kaos lengan panjang warna biru.” terang Kapolsek.
Sementara berdasarkan hasil pemeriksaan medis, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan apatu penganiayaan pada tubuh korban. Sedangkan berdasarkan keterangan keluarganya, korban memiliki riwayat menderita penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi yang kadangkala kabuh.
“Korban meninggal secara wajar yang diduga karena penyakit darah tinngginya kambuh,” imbuh Kapolsek.
Selanjutnya ahli waris korban menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan meminta untuk tidak dilakukan otopsi, yang dinyatakan dengan membuat surat pernyataan, disaksikan oleh perangkat desa setempat dan setelah dibuatkan berita-acara, jenazah korban diserahkan kepada keluarganya untuk proses pemakaman.
“Jenazah korban langsung diserahkan kepada ahli warisnya dan akan dimakamkan hari ini juga,” pungkas Kapolsek. (red/imm)