Peristiwa Orang Meninggal Mendadak
Diduga Penyakit Hipertensi Kambuh, Seorang Warga Kanor Meninggal di Sawah
Minggu, 08 April 2018 15:00 WIBOleh Imam Nurcahyo
Oleh Imam Nurcahyo
Bojonegoro (Kanor) - Diduga akibat penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi yang diderita kambuh, seorang warga Kecamatan Kanor pada Minggu (08/03/2018) sekira pukul 07.30 WIB, meninggal dunia mendadak saat berjalan di pematang sawah, di area persawahan desa setempat.
Korban diketahui bernama Sukran (61), warga Dusun Manding Desa Temu RT 006 RW 004 Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro.
Kapolsek Kanor, AKP Imam Khanafi SH, kepada media ini menerangkan bahwa berdasarkan keterangan keluarganya, korban mempunyai riwayat penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi dan penyakit lambung.
Adapun kronologi peristiwa tersebut bermula bahwa pada Minggu (08/04/2018) sekira pukul 07.00 WIB, korban berpamitan pada istrinya, Saelah (56), hendak berangkat ke sawahnya.
“Saat sebelum berangkat, korban mengeluh pada istrinya kalau perutnya sedang sakit,” terang Kapolsek.
Selanjutnya korban berangkat ke sawah dan sesampai di area pesawahan, korban hendak menuju sawah miliknya dengan berjalan di pematang sawah.
“Tiba-tiba korban terjatuh sambil kejang-kejang memegang perutnya serta korban dalam kondisi tidak sadarkan diri,” lanjut Kapolsek.
Saat itu, lanjut Kapolsek, tidak jauh dari lokasi tempat korban terjatuh, ada tetangga korban yang bernama Akrom (40) dan Jito (42), yang kemudian kedua orang saksi tersebut berusaha menolong korban.
“Akan tetapi sesaat kemudian korban diketahui telah meninggal dunia.” imbuh Kapolsek.
Setelah diketahui korban meninggal dunia, oleh kedua saksi tersebut korban di bawa kerumahnya.
“Selanjutnya kejadian tersebut dilaporkan pada kepada kepala desa setemat dan diteruskan ke Polsek Kanor.” imbuh Kapolsek.
Masih menurut Kapolsek, setelah pihaknya menerima laporan tersebut, Kapolsek bersama anggota segera mendatangi lokasi kejadian dan rumah korban bersama-sama tim medis dari Puskesmas Kanor guna melakukan olah TKP dan identifikasi terhadap jenazah korban.
Berdasarkan hasil identifikasi, diketahui ciri-ciri mayat, jenis kelamin laki-laki,panjang mayat170 sentimeter, warna kulit sawo matang dan rambut hitam beruban.
“Korban mengenakan pakaian kaos panjang warna crem, celana pendek warna biru dan memakai topi warna merah putih.” jelas Kapolsek.
Sementara berdasarkan hasil pemeriksaan medis, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan atau enganiayaan pada tumuh korban.
“Diduga korban meninggal dunia karena sakit lambung dan tekanan darah tingginya kabuh secara mendadak.” tutur Kapolres.
Dengan adanya kejadian tersebut pihak ahli waris korban menerima sebagai musibah dan tidak menghendaki korban untuk dilakukan otopsi karena korban meninggal secara wajar yang diduga karena penyakit darah tinggi dan lambung yang selama ini diderita korban kambuh.
“Ahli waris korban menolak untuk dilakukan otopsi dengan membuat surat pernyataan tidak akan menuntut pihak manapun di kemudian hari,” jelas Kapolsek.
Selanjutnya setelah dibuatkan berita-acara, jenazah korban diserahkan kepada keluarganya untuk proses pemakaman.
“Jenazah kedua korban langsung diserahkan kepada ahli warisnya untuk proses pemakaman,” pungkas Kapolsek. (red/imm)