Pemkab Bojonegoro Terima Penghargaan Kinerja Terbaik dari Gubernur Jatim
Jumat, 27 April 2018 22:00 WIBOleh Muliyanto
Oleh Muliyanto
Surabaya - Dalam upacara peringatan Hari Otonomi Daerah XXII Tingkat Jawa Timur yang dilaksanakan pada Jumat (27/04/2018) pagi, bertempat di halaman Kantor Gubernur Jawa Timur, Jalan Pahlawan Surabaya, Pj Bupati Bojonegoro, Dr Supriyanto SH MH, terima Penghargaan dari Gubernur Jatim, atas Prestasi Kinerja dengan Status Sangat Tinggi, Dalam Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Tahun 2018, bersama 25 kabupaten dan 10 kota madya di Jawa Timur, yang diserahkan lansung oleh Gubernur Jawa Timur, Sukarwo.
Selain Kabupaten Bojonegoro, penerima penghargaan kinerja terbaik kabupaten diterima juga oleh Bupati Sumenep, Tuban, Nganjuk, Mojokerto, Magetan, Jombang, Probolinggo, Ngawi, Blitar, Lamongan, Pacitan, Sidoarjo, Tulungagung, Banyuwangi, Pasuruan, Malang, Trenggalek, Gresik dan Madiun.
Sedangkan untuk pemerintah kota, masing-masing Kota Madiun, Probolinggo, Surabaya, Blitar, Kediri dan Malang.
Selain penghargaan kinerja terbaik, Gubernur Jatim juga menyerahkan juara Sinergitas Kinerja Kecamatan (SKK) Provinsi Jatim Tahun 2018 yaitu, Juara Kesatu Kecamatan Dampit Kabupaen Malang, Juara Kedua Kecamatan Sangkapura Kabupaten Gresik dan Juara Ketiga Kecamatan Benowo Kota Surabaya. Diikuti Juara Harapan Satu Kecamatan Sumber Malang Kabupaten Situbondo dan Juara Harapan dua Kecamatan Bangilan Kabupaten Tuban.
Gubernur Jawa Timur, Sukarwo, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kekompakan menjadi kunci sukses pembangunan di Jawa Timur. Kekompakan itu pula yang mampu mengantarkan Jatim menjadi peringkat pertama kinerja tertinggi penyelenggaraan pemerintahan daerah selama tujuh kali berturut-turut.
“Terpeliharanya kekompakan antara pemerintah, DPRD, TNI, Polri, swasta, serta seluruh lapisan masyarakat menjadi kunci sukses di Jatim,” ujar Gubernur Jatim.
Pakde Karwo sapaan lekat Gubernur Jatim menjelaskan, membangun kekompakan harus egaliter dan sejajar. Artinya, antara birokrasi, politik dan pihak ketiga seperti LSM, pengusaha, serta berbagai komponen masyarakat lainnya dalam satu tingkatan.
“Dengan demikian, baru terwujud kekompakan tersebut.” imbuh pakde Karwo
Ditambahkan oleh Pakde Karwo, politik dan birokrasi harus menyatu, dengan memaknai birokrasi Jawa Timur adalah juga pemerintah kabupaten/kota, TNI dan Polri. Selain itu, juga harus memaknai Pemprov bisa bekerja dengan baik apabila bekerjasama dengan kab/kota dan seluruh pihak.
“Semuanya harus kompak. Setelah itu baru diikuti dengan perencanaan dan pelaksanaan yang baik untuk menghasilkan akuntabilitas,” ujarnya.
Menurutnya, pemerintah tidak bisa membuat program meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan melaksanakan program tersebut dengan baik jika tidak ada kekompakan antara pemangku kepentingan.
“Kompak, guyub rukun dan bersatu dulu, baru kemudian membuat program,”tegasnya.
Masih menurut Pakde Karwo, kunci sukses lainnya dalam pembangunan di Jatim adalah leadership yang dikembangkan secata lebih luas di Jatim. Artinya, leader di Jatim bukan hanya diartikan sebagai gubernur dan wagub, tetapi juga yang lai, seperti forkopimda, pimpinan dewan, pimpinan partai, tokoh agama, dan tokoh masyarakat.
“Para leader ini harus kompak,” ucap orang nomor satu di Jatim ini.
Leadership memegang peranan penting dalam organisasi atau memiliki persentase sama atau lebih dari 50 persen. Proses kepemimpinan atau leadership yang baik adalah kerjasama yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan stakeholder dalam merumuskan kebijakan guna kemajuan daerah dan instansinya. Untuk itu, masyarakat yang dipimpin perlu dan harus ikut diajak bicara mengenai apa yang disenangi dan cocok di dalam kehidupan.
“Kunci sukses sebagai pemimpin yang baik harus belajar dari masyarakat. Pemimpin harus selalu dinamis mengikuti kepentingan-kepentingan yang dibutuhkan masyarakat,” jelasnya. (*/imm)