Kecelakaan di Perlintasan KA Desa Prayungan
Kades Piyak Janji Bantu Pengurusan Santunan Korban Sun'an
Senin, 19 Oktober 2015 21:00 WIBOleh Nasruli Chusna
Oleh Nasruli Chusna
Kota - Musibah yang menimpa Kepala Dusun (Kasun) Desa Piyak, Kecamatan Kanor, Sun’an (43), turut dirasakan oleh rekan-rekannya sesama perangkat desa. Menurut Kepala Desa Piyak, Abdul Aziz, kepergian pria yang dikenal sebagai pengusaha mebel itu sungguh mengejutkan. Pasalnya sebelum kejadian almarhum masih melaksanakan aktivitas seperti biasa.
Senin (19/10) sekitar pukul 17.00 WIB, Kades Abdul Aziz masih mendampingi proses otopsi di RSUD Sosodoro Djatikusumo. Kedatangannya selain memberikan dorongan moral pada keluarga juga untuk membantu pengurusan santunan Jasa Raharja.
“Tadi waktu dikabari saya masih cukur rambut dan baru selesai setengah. Tanpa pikir panjang saya langsung meninjau lokasi,” kata Aziz di depan ruang jenazah.
Pada beritabojonegoro.com (BBC), dia mengaku, sangat kehilangan akan kepergian Sun’an. Petinggi desa yang kerap menjadi langganan banjir itu mengatakan duka sedalam-dalamnya. Menurutnya selama ini almarhum dikenal sebagai orang yang baik. Bahkan sering memberikan masukan positif bagi kepemimpinannya.
Meski baru dua tahun memimpin, Aziz menganggap seluruh perangkatnya sebagai keluarga. Sehingga dia mengatakan akan membantu semaksimal mungkin perihal pengurusan santunan yang semestinya diberikan Jasa Raharja.
Mewakili para perangkat desa yang lain, dia juga mengucapkan bela sungkawa pada keluarga korban. Semoga amal ibadah almarhum diterima di sisi-Nya. Dan bagi keluarga yang ditinggalkan semoga diberi ketabahan. Sun’an juga merupakan pribadi yang ramah dan dekat dengan masyarakat.
Abdul Ghoni, Kaur Pemerintah Desa Piyak, mengatakan, selama ini korban punya kepribadian yang baik dan suka bercengkrama dengan warga sekitar. Korban juga dikenal suka bergaul dengan tetangga maupun teman kerja di pemerintah Desa Piyak. Bahkan kemarin Jumat korban juga baru mengisi khotbah di Masjid Desa Piyak.
"Semalam juga habis jandom di warung dan bercanda seperti biasa. Tidak ada tanda-tanda jika beliau mau meninggalkan kita semua selamanya," ungkapnya.
Dia menjelaskan, korban sudah menjabat kasun sejak 27 tahun lalu. Selama itu beliau tidak pernah mengalami masalah dengan masyarakat ataupun tetangga dekatnya. Korban mempunyai tiga orang anak, yakni dua laki-laki dan satu perempuan. Kedua anak laki-laki korban saat ini menjadi prajurit TNI, sedangkan anak putri korban masih duduk dibangku sekolah.
"Hubungan dengan keluarga baik dengan anak-anak dan istrinya juga baik," pungkasnya.
Saat ini di rumah korban Sun'an dipadati oleh tetangga dan masyarakat yang berkunjung untuk memberi penghormatan terakhir dan takziah.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Sun’an meninggal dunia karena tertabrak kereta api Jaya Baya 151 dengan nomor lok CC 2065 yang dimasinisi oleh Yuli dan asisten masinis, Yayan. Menurut keterangan saksi, Khozin (44), kejadian berlangsung sekitar pukul 15.15 WIB. Dari arah utara Sun’an hendak menyeberang melewati pertigaan Jatigede, Kecamatan Sumberrejo, untuk mencari kayu lesung kuno. Dalam kehidupan sehari-hari almarhum sering memproduksi mebel dari jati kuno. (rul/nam/tap)
Foto para pentakziah di rumah duka sun'an