Makam Perempuan Hangus Terbakar di Blora Dibongkar, Jasad Dibawa ke Semarang
Selasa, 07 Agustus 2018 20:00 WIBOleh Priyo Spd
Oleh Priyo Spd
Blora - Diberitakan sebelumnya, identitas mayat perempuan yang ditemukan dalam kondisi hangus terbakar di pinggir jalan jurusan Todanan-Kunduran, di kawasan hutan Bagian Pemangkuan Hutan (BKPH) Ngawenombo Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Blora turut Desa Sendangwates Kecamatan Kunduran Kabupaten Blora pada Rabu (1/08/2018) lalut terungkap dan korban diketahui atas nama Ferin Diah Anjani (21) warga Kelurahan Sendangmulyo RT 04 RW 16 Kecamatan Tembalang Kota Semarang.
Selanjutnya pada Selasa (07/08/2018), pihak keluarga datang ke Blora untuk mengambil jasadnya atau membongkar jasad korban yang telah dimakamkan di TPU Jlubang, untuk selanjutnya dibawa ke RS Bhayangkara Semarang, guna dilakukan tes DNA.
Baca: Identitas Mayat Perempuan Hangus Terbakar Yang Ditemukan di Blora Akhirnya Terungkap
Baca juga: Jasad Terbakar Tanpa Identitas Yang Ditemukan di Blora, Dimakamkan
Baca juga: Polres Blora Terus Selidiki Temuan Jasad Terbakar
Baca juga: Korban Hangus Terbakar di Kunduran Blora, Belum Diketahui Identitasnya
Baca juga: Penemuan Mayat Hangus Terbakar di Kunduran Blora Gegerkan Warga
Dengan didampingi petugas kepolisian dari Polres Blora, pihak keluarga membongkar makam Ferin yang tanahnya masih gembur. Sebelum pembongkaran, dilakukan doa dipimpin oleh salah satu tokoh agama dari Semarang yang tidak lain guru ngaji korban.
Menurut keterangan Kapolres Blora, AKBP Saptono SIK MH melalui Kasat Reskrim AKP Heri Dwi Utomo SH MH, bahwa jasad Ferin akan dibawa ke RS Bhayangkara Semarang, untuk memastikan kesamaan DNA dengan orang tuanya. Sehingga tidak hanya cocok secara ciri fisik dan barang buktinya saja, melainkan dipastikan kesamaan DNA nya.
“Setelah di tes DNA nanti, yang menurut keluarga telah meyakini bahwa korban ini adalah anaknya, selanjutnya jasad Ferin akan dimakamkan di Semarang,” ujar Kasat Reskrim.
Usai pembongkaran, mayat langsung dimasukkan ke dalam peti kayu untuk dikirim ke Semarang. Orang tua korban, yakni Warso dan Kiswati tidak ikut ke Blora karena akan menjalani tes DNA di RS Bhayangkara Semarang. Sedangkan yang ke Blora mengambil mayat Ferin adalah kakaknya, Wiwit dan beberapa kebarat.
Menurut keterangan Wiwit, adik korban, kakaknya tersebut bekerja sebagai sales promotion girl (SPG) dan caddy golf. Terakhir dihubungi dan tersambung pada tanggal 31 Juli 2018 lalu dan tidak pulang sampai ditemukan meninggal dalam kondisi hangus terbakar di hutan Desa Sendangwates, Kecamatan Kunduran, Blora. (teg/imm)